JAKARTA—Pembongkaran alat pendeteksi logam di pintu masuk Masjidil Aqsha pada Selasa (25/7/2017) tadi oleh otoritas Israel disambut baik pemerintah Indonesia.
Meski demikian, pencabutan perangkat ini belum bisa menjamin umat Islam bisa mendapatkan haknya untuk beribadah di Masjidil Aqsha dengan bebas.
Pasalnya dalam sebuah pernyataan, Israel akan segera mengganti detector logam itu dengan alat yang lebih anyar dan menambah personel kemanan untuk berjaga-jaga di tempat suci itu.
“Kita akan lihat apa ada hal lain yang akan dilakukan setelah dicabutnya metal detector,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Terkait hal ini, Retno terus melakukan koordinasi dengan Duta Besar RI di Amman, Yordania Andy Rachmianto. Bahkan informasi pembongkaran alat pelacak logam itu pun dikabari langsung dari Andy, ungkap Retno.
“Saya dapat foto tadi pagi, pembongkaran metal detector. Tetapi saya minta cek apakah ada perangkat keamanan lain yang digunakan di al-Aqsha. Pak Dubes please cek,” ujar Retno mengulang percakapannya dengan Dubes RI di Amman itu.
Sejak dipasangnya metal detector di Masjidil Aqsha, dan pelarangan ibadah bagi umat Muslim di sana. Retno mengaku telah menghubungi Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki untuk membicarakan masalah ini.
Keputusan Israel ini merupakan hasil dari upaya kooperatif dunia internasional–terutama umat Muslim–mendesak pencabutan metal detector di Masjidil Aqsha yang telah menodai kebebasan beribadah umat Muslim. []
Sumber: Republika