SANAA—Kelompok Houthi mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Yaman. Mereka pun sepakat menarik pasukannya dari kota pelabuhan Al-Hudaydah. Kesepakatan ini terjadi dalam perundingan damai yang dimediasi PBB di Swedia.
“Kami menyetujui gencatan senjata dan penarikan milisi di Al-Hudaydah di bawah pengawasan komite PBB,” kata negosiator Houthi, Jamal Amer.
BACA JUGA: Perang di Yaman, Rata-rata 123 Orang Jadi Korban Tiap Pekannya
Menurut dia, selanjutnya pengawasan pelabuhan kota Al Hudaydah akan dialihkan ke PBB.
Perundingan damai antara Houthi dan pemerintah Yaman yang dimediasi PBB, dimulai di Stockholm, Swedia, pada 6 Desember 2018 sebagai upaya untuk mengakhiri konflik militer empat tahun di Yaman.
Perundingan antara kedua pihak yang bertikai itu mencakup pembebasan tawanan, pertempuran di Al-Hudaydah, bank sentral Yaman, akses bantuan kemanusiaan, dan Bandar Udara Sanaa.
Mengenai Bandara Sanaa, Amer mengatakan bahwa kesepakatan awal terjadi antara kedua pihak selama peresmian bandara. PBB disebut akan mengambil alih pengawasan teknis semua bandara Yaman nantinya.
“Namun, pihak lainnya bersikeras bahwa bandara itu tetap lokal,” jelas dia.
BACA JUGA: PBB: Sekira 1.500 Warga Yaman Meninggal Dunia
Yaman didera konflik sejak 2014, ketika kelompok Houthi Syiah menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk Sanaa dan Hudaydah. Konflik itu meningkat setelah Arab Saudi dan sekutu Sunni-nya melancarkan serangan udara besar-besaran di Yaman pada sejak 2015 lalu untuk memerangi kelompok Houthi.
Konflik berkepanjangan itu telah menghancurkan infrastruktur Yaman, termasuk fasilitas kesehatan dan sistem sanitasi. PBB menggambarkan situasi Yaman di tengah konflik tersebut sebagai bencana kemanusiaan terburuk sepanjang sejarah modern. []
SUMBER: ANADOULU