HASAD (dengki) hanya akan membawa seseorang ke dalam kehancuran. Hidupnya tidak akan pernah merasakan ketenangan. Yang ada hanyalah keresahan tak berujung.
Syaikh Al Utsaimin ra telah memberikan nasihat tentang bahayanya hasad: “Hendaknya mereka bertakwa kepada Allah dan mewaspadai hasad. Karena sungguh hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.”
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya hasad (dengki) dalam kehidupan manusia, antara lain:
1 Permusuhan dan Kebencian
Ini termasuk penyebab yang paling besar. Karena sesungguhnya siapa saja yang disakiti dengan sebab apapun dan diselisihi tujuannya maka yang timbul adalah kebencian dalam hatinya terhadap orang tersebut, hingga akan melekat dalam hatinya rasa benci (hasud), oleh karena itu hasud akan selalu menyertai perasaan benci dan permusuhan serta tidak akan pernah terpisah dari keduanya.
BACA JUGA: Hasad, Akhlaknya Orang-orang Yahudi
2 Keras Hati
Ada sebagian manusia yang apabila disebutkan padanya tentang seseorang di antara hamba Allah yang mendapatkan nikmat dari Allah maka hatinya merasa sakit, namun apabila disebutkan kepadanya keburukan yang menimpa seseorang maka dia merasa senang, seakan-akan orang lain akan mengambil kebaikan-kebaikan darinya. Oleh karena itu dikatakan dalam sebuah syair : “Orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang bakhil terhadap hartanya, dan yang syahih (teramat pelit) adalah orang yang bakhil terhadap harta orang lain.”
3 Cinta Kedudukan dan Jabatan
Hal ini sering terjadi pada seseorang yang sering mendapat sanjungan da pujian, entah dikarenakan ilmu, jabatannya, karena keberanian, ibadah, keterampilan/skill, kekayannya, sehingga ia terbiasa mendapatkan pujian dan hal itu telah menjadi kesenangannya.
Ketika ia mendengarkan ada seorang temannya di belahan dunia yang lainnya menyainginya maka ia merasa sakit hati padanya hingga berharap agar temannya itu mati atau kehilangan nikmat yang ada pada dirinya, demikian itu tidak terjadi kecuali karena cinta jabatan dengan mengaku istimewa.
4 Sombong
Biasanya kesombongan itu muncul ketika ada diantara teman kita yang memperoleh nikmat baik harta atau pun kekuasaan. Dikhawatirkan apabila ia sombong kepada kita, dan tidak mampu menghadapi kesombongannya, dan jika seseorang memperoleh nikmat tersebut adalah orang yang kedudukannya di bawah kita, maka kita tidak mampu melampaui dia atau menyamainya.
5 Takut Kehilangan Kepentingannya
Munculnya hal ini karena karena adanya sebuah nikmat atau tujuan yang diperebutkan oleh orang banyak. Hal ini sering terjadi namun justru terhadap sesame teman sendiri, atau sesame saudara sekandung atau saudara sepupu.
Dan di antaranya yakni hasad (iri hati, dengki) yang terjadi pada saudara-saudara Nabi Yusuf as. Terhadap diri Yusuf, hal ini dikarenakan ia mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya. Allah swt berfirman : “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (adiknya) lebih dicintai oleh ayah kita.” (QS. Yusuf:8)
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Sifat Hasad
Oleh karena itu biasanya kebencian itu terjadi di antara orang-orang alim (pandai) bukan terhadap orang-orang yang bodoh. Adapun orang bodoh hanya iri dan dengki terhadap orang bodoh bukan dengan orang alim (pandai). Demikian pula dengan pedagang iri dan dengki terhadap pedagang lainnya dan pembantu iri dan dengki terhadap pembantu lainnya.
Hasad banyak macamnya, antara lain:
1.Berharap hilangnya nikmat orang lain, seperti harta, ilmu, jabatan atau kekuasaan agar berpindah padanya. Hal ini diharamkan.
2.Berharap hilangnya nikmat orang lain walaupun nikmat tersebut tidak berpindah kepadanya (yang penting nikmat itu berpindah dari pada orang itu). Hal ini juga diharamkan bahkan hal ini lebih jahat dan lebih buruk.
3.Berharap agar dirinya mendapat nikmat sebagaimana yang diperoleh saudaranya namun apabila ia tidak memperolehnya maka ia tidak suka apabila nikmat tersebut hilang dari saudaranya. Hal ini seperti disunnahkan apabila nikmat tersebut berhubungan dengan agama dan ini yang disebut dengan istilah “Ghibthoh” dan dinamakannya dengan hasad termasuk bab Majaz (bukan arti yang sebenarnya).
Hasad adalah tindak kejahatan terhadap orang yang didengki karena biasanya orang yang hasad berusaha untuk menutupi-nutupi nikmat orang yang didengki, mengghibahi dan menjatuhkan kehormatannya.
Kiat agar tak terjangkit hasad
Agar kita tidak terjerumus dalam penyakit hati yang satu ini, maka ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan, di antaranya:
Pertama: Pertebal iman dan rasa yakin pada takdir Allah, tentu saja dengan terus menambah ilmu.
Kedua: Mengingat akibat hasad yang berdampak di dunia maupun di akhirat.
Ketiga: Selalu bersyukur dengan yang sedikit. Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak,” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).
Keempat: Selalu memandang orang yang di bawahnya dalam masalah dunia.
Kelima: Banyak mendoakan orang lain yang mendapatkan nikmat dalam kebaikan karena jika kita mendoakannya, kita akan dapat yang semisalnya. []