ISRAEL akan “membayar harga” untuk manuver AS yang memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem, demikian diungkapkan oleh Menteri Pertahanan negara tersebut, Avigdor Lieberman.
Lieberman membuat peringatan tersebut pada hari Sabtu di televisi Israel, demikian harian Haaretz melaporkan.
“Tidak ada yang gratis … dan pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem akan datang dengan harga dan layak dibayar. Kami harus siap untuk membayar harga tersebut,” kata Lieberman, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seperti diketahui, AS berencana untuk merelokasi kedutaannya di Israel ke Yerusalem pada 14 Mei mendatang.
Langkah ini memicu kemarahan rakyat Palestina. Rakyat Palestina menyebut Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Selain memicu protes besar rakyat Palestina, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga memutus hubungan dengan pemerintahan Donald Trump.
Trump sendiri mengatakan pekan lalu bahwa ia bisa saja menghadiri upacara pembukaan kedutaan AS yang baru itu. Tetapi banyak negara lain tidak mengikuti jejak AS tersebut. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan negaranya tidak akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Israel merebut Yerusalem dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya, dan tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. []
SUMBER: ALARABY.CO.UK