Oleh: Isna Nurrohmah
Pelajar SMK Negeri 2 Purwakarta Jawa Barat
Kelas 12 Akuntansi 1
WAHAI pemuda micin yang kurang asin
Posting mesra kaubanggakan
Micin dan bucin kaukembangkan
Hoax di sosial media kausebarkan
Kesedihan, air mata dan wajah melas bagai alas kaukirimkan
Untuk menarik belas kasihan sang mantan
Lisanmu berkata
Bagai hendak menggapai bulan
Namun kaugambarkan perilaku bagai sampah tak berfaidah
Social chatting
tempatmu mengemis chat malam
Setiap malam keluyuran
Bagai kelelawar mencari makan
Tak jarang cacian kaudapatkan
Yang kau bangga-banggakan
Tak jarang makian datang
Yang kauanggap penyemangatan
Pemuda micin
Kaukatakan cinta ibu
Namun ka maki
Kaukatakan sayang ayah
Namun kauludahi
Sadarlah! Renungkanlah!
Jangan engkau hendak menjadi pemuda durjana
Pemuda micin
Perbaikilah sebelum kau terjerumus kebodohan dunia
Sadarlah sebelum kau tenggelam lubang hitam dunia []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.