YERUSALEM –Sebuah foto seorang remaja Palestina yang ditangkap tentara Israel baru-baru ini viral di internet. Pemuda 16 tahun itu ditangkap dan dikawal oleh 23 orang tentara bersenjata. Tangannya diikat dan matanya ditutup.
Remaja yang diketahui bernama Fawzi Muhammad Al-Juneidi tersebut berasal dari Kota Hebron, Tepi Barat. Ia ditahan tentara Israel saat mengikuti aksi unjuk rasa menentang pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait status Yerusalem.
Al-Juneidi adalah satu dari ribuan orang Palestina yang melakukan demonstrasi yang serentak berlangsung di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.
Website Yeni Safak melaporkan, foto Al-Juneidi diambil oleh seorang jurnalis Palestina, Wisam Hashlamoun. Foto iitu diberi judul Third Intifada atau intifada ketiga yang berarti “melepaskan diri.” Arti judul itu mengacu pada usaha Palestina untuk melepaskan diri dari jajahan Israel dan mendapatkan kemerdekaan.
“Sekira 50 tentara Israel dengan kejam menyerang kaum muda Palestina selama bentrokan berlangsung. Tidak masalah jika Anda seorang jurnalis mereka akan mengabaikan Anda. Tapi mereka menyerang semua orang (warga Palestina) dengan kejam. Sebelum aku mengambil gambar ini, anak itu jatuh tersungkur ke tanah dan melukai kepalanya sendiri. Para tentara lalu menariknya berdiri dan mengepungnya,” jelas Hashlamoun.
Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (12/12/2017), foto penangkapan Al-Juneidi itu dengan cepat menyebar melalui media sosial. Foto itu pun dinilai sebagai simbol perjuangan Palestina melawan kependudukan Israel.
Hashlamoun mengatakan ia sama sekali tak menyangka jika hasil jepretannya itu akan menjadi simbol perjuangan Palestina.
“Tidak terpikir oleh saya bahwa foto ini akan menjadi simbol. Yang saya pikirkan hanyalah mengungkap kekerasan Israel terhadap orang-orang Palestina yang tidak pandang bulu baik itu anak-anak, wanita atau orangtua. Dengan pertolongan Tuhan, saya mengumpulkan foto ini agar semua orang tahu,” pungkasnya.
Dalam demonstrasi yang sudah berlangsung selama 4 hari, 4 orang warga Palestina kehilangan nyawa dan 1.632 lainnya terluka akibat perlakukan kasar tentara Israel.
Hingga berita ini diturunkan Al-Juneidi masih belum dibebaskan.[]