JAKARTA—Utusan khusus presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAP) Prof. Dr. KH. Sirajuddin Muhammad Shamsuddin, mengatakan di hari ini kedua musyawarah ini, membahas enam dari tujuh isu pokok pembahasan.
“Setelah membahas isu pertama dan kedua, sangat jelas sekali ada titik singgung pandangan dari agama-agama,” kata Din saat ditemui usai Sidang paripurna ke 1 di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, Jumat (9/2).
Din menjelaskan, semua agama-agama menekankan kebhinekan atau keragaman merupakan suatu keniscayaan, menurut istilah Islam disebut sunatullah.
“Agama-agama lain juga mempunyai istilahnya masing-masing tetapi pada dasarnya sama,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan, ada juga yang melihat Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai agama. Ini suatu pandangan dan tafsir yang maju terhadap Pancasila.
“Nilai-nilai Pancasila bersesuaian dengan ajaran-ajaran agama. Pancasila dipandang sebagai kristalisasi nilai-nilai agama,” ungkapnya.
Ia menuturkan, ini adalah sesuatu yang positif dan modal bahwa agama-agama berketetapan hati untuk melanjutkan kesepakatan para pendahulu untuk menerima dan mengawal NKRI yang berdasarkan Pancasila, yang di dalamnya ada Kebhinekan. []
Reporter: Rhio