TAKDIR bangsa Arab adalah bangsa pengembara. Bagaimana cara pengembaraannya? Melalui perdagangan bukan penguasaan dengan pemaksaan suatu wilayah. Seperti Romawi, Yunani, dan Persia. Perhatikan pengembaraan perdagangan keturunan Nabi Ismail dalam Al-Qur’an yang berdagang di setiap musim, baik musim panas maupun dingin.
KH Abdullah bin Nuh pada Sejarah Islam Di Jawa Barat Hingga Keemasan Banten menyatakan bahwa perdagangan Nusantara dengan bangsa Arab merupakan jalinan hubungan sejarah yang telah terbentuk jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad ﷺ. Sebab sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu, bangsa Arab terus menerus mengadakan hubungan yang luas di luar negri sebagai perantara antara Eropa dengan negara-negara Afrika, India, Asia Tenggara dan Timur Jauh, yaitu Cina dan Jepang.
Jauhnya pengembaraan bangsa Arab dijelaskan oleh T.W. Arnold dalam The Preaching of Islam bahwa hubungan niaga bangsa Arab sudah mencapai Cina terjadi sebelum Rasulullah ﷺ lahir. Ini dibuktikan dengan pembangunan penyediaan tempat-tempat tertentu di berbagai kota Cina untuk menampung kehadiran bangsa Arab yang berdagang yang jumlahnya puluhan ribu orang. Hadist yang berbunyi, “Carilah ilmu hingga ke negri Cina.” Tanda kepahaman geoekonomi Rasulullah ﷺ.
Bila musim dingin, kabilah Quraisy ke Yaman. Dari Yaman mereka menyebar ke berbagai negri. Menurut KH Abdullah bin Nuh, kota-kota di Yaman telah memiliki hubungan yang luas dengan negri-negri lain sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA: Jiwa Tanah Palestina dan Penghuninya
Menurut pakar Sirah Nabawiyah, Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Penduduk Yaman terkenal sebagai pengusaha yang sukses. Kegiatan bisnisnya melalui darat dan laut. Mereka gigih sering pergi ke daerah Afrika, India, Indonesia, Sumatera dan negri-negri Asia lainnya, pulau-pulau di samudera Hindia dan laut Arab. Mereka pun memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di daerah tersebut.
Dr Abdul Fattah As Samman dalam bukunya Harta Nabi menjelaskan bahwa para leluhur Rasulullah ﷺ sangat aktif menjadi duta perdagangan. Hasyim membuat perjanjian dengan raja Syam untuk mengamankan perjalanan dagangnya menuju Syam (Romawi Eropa). Abdu Syams ke Habasyah (Afrika). AL-Muthalib ke Yaman. Naufal ke Persia. Dengan ikhtiar mereka perjalanan perdagangan para saudagar Quraisy dijamin keamanannya.
BACA JUGA: Bekal Aminah Untuk Putranya Muhammad ﷺ
Seorang pakar tafsir menjelaskan bahwa salah satu sebab dihancurkan tentara bergajah yang akan menghancurkan Kabah oleh Allah, yang diabadikan dalam surar al-Fil, agar kaum Quraisy tetap eksis dan perjalanan dagang mereka pada musim panas dan musim dingin tetap berlanjut. Juga, jaminan Allah bahwa Mekah adalah kota yang aman. []
Sumber:
Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, Penerbit Surya Dinasti
Abdul Fattah As Samman, Harta Nabi, Penerbit Al Kautsar
Ali Muhammad Shalabi, Sirah Nabawiyah, Penerbit Al Kautsar
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.