ALLAH mengabarkan, Ia berbicara kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” (Al-Baqarah: 30).
Allah memberitahukan keinginan-Nya untuk menciptakan Adam dan keturunannya yang saling menggantikan peran satu sama lain, seperti yang Ia sampaikan di tempat berbeda, “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi.”(Al-An’am: 165).
“Dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi.” (An-Naml: 62).
BACA JUGA: Manusia dan Jin
Allah menyampaikan hal itu kepada para malaikat sebagai pujian terkait penciptaan Adam dan keturunannya, seperti halnya Allah mengabarkan hal besar sebelum keberadaan Adam. Para malaikat kemudian bertanya untuk mencari tahu dan mengungkap hikmah di balik penciptaan Adam dan keturunannya, bukan untuk membantah, menghina, ataupun dengki terhadap keturunan Adam.
Menurut salah satu pendapat, kerusakan dan pertumpahan darah sudah pernah terjadi bahkan sebelum penciptaan Adam. Pertumpahan darah itu dilakukan oleh para jin. Mengingat jin adalah yang lebih dahulu diciptakan daripada manusia (Adam). seperti disampaikan Qatadah.
Abdullah bin Umar menuturkan, “jin sudah ada 2.000 tahun sebelum Adam diciptakan, mereka saling menumpahkan darah, lalu Allah mengirim sepasukan malaikat untuk menghalau mereka ke semenanjung-semenanjung lautan.” Penjelasan senada juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Menurut riwayat Hasan, para malaikat diilhami hal tersebut. Menurut pendapat lain, para malaikat mengetahui hal itu kala melihat di Lauhul Mahfuzh. Sumber lain menyebutkan, mereka diberitahu oleh Harut dan Marut dari seorang malaikat bernama Sijil yang berada di atas mereka berdua. Demikian yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Abu Ja’far Al-Baqir.
Ketika Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, malaikat mencoba berkomentar kepada Allah mengenai manusia yang senantiasa membuat kerusakan di muka bumi ini. Malaikat berkata demikian bukan tanppa dasar tetapi Menurut pendapat lain, para malaikat mengatakan seperti itu karena mereka tahu, makhluk yang diciptakan dari unsur bumi biasanya memang berwatak seperti itu.
BACA JUGA: Tidak akan Terjadi Kiamat Hingga Binatang Buas Berbicara kepada Manusia
Malaikat berkata, “Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” yaitu kami senantiasa beribadah kepada-Mu dan tak seorang pun di antara kami durhaka pada-Mu. Jika memang manusia diciptakan dengan maksud untuk beribadah kepada-Mu, kami pun tiada pernah lelah untuk beribadah kepada-Mu setiap waktu.
“Dia (Allah Swt) berfirman, `Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.”
yaitu maksudnya bahwa Allah Maha mengetahui maslahat kuat di balik penciptaan manusia yang tidak diketahui oleh manusia. Maksudnya, di antara mereka akan muncul para nabi, rasul, shiddiqin dan syuhada. []
Sumber: Kisah Para Nabi/ Penulis: Ibnu Katsir/ Penerbit: Ummul Qura/ 2015