Oleh: Tugiarti
Anggota Kelas Menulis Islampos
Kelak di yaumil akhir, ibadah yang pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya bagus, maka bagus pula amalannya. Shalat dapat mencegah dari perbuatan yang buruk, dan menjadi penerang kegelapan alam kubur.
Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk shalat sebagaimana Beliau menunaikannya. Beliau mengajari dan memberi contoh gerakan dan bacaan dalam shalat.
Namun, tidak sedikit kaum muslimin saat ini yang melakukan shalat kurang sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah. Sehingga dimungkinkan termasuk dalam kriteria pencuri yang paling jahat.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Pencuri yang paling jahat adalah seseorang yang mencuri dalam shalatnya.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang bisa mencuri dalam shalatnya?”
Beliau bersabda, “Dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”. Hadits diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqy, dihasankan oleh Syaikh Albani.
Disebut mencuri dalam shalatnya karena berkhianat dari amalan yang telah dipercayakan untuk dikerjakan dengan baik. Pun mengkhususkan pada ruku’ dan sujud karena hal tersebut sering dilalaikan. Melakukan gerakan ruku’ dan sujud cepat sekali. Sedangkan sangat dianjurkan melakukan gerakan shalat dengan tuma’ninah -sempurna.
Sungguh benar yang disabdakan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Disebut pencuri yang paling jahat, karena pahala ibadah shalat akan kembali pada dirinya. Sedangkan dia tidak menyempurnakannya. Dia yang beramal, dia yang mendapatkan pahala namun dia pula yang mencurinya.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Wahai Rabb-Ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, Ya Rabb kami perkenankanlah do’aku.” Waallahu a’lam. []