TERSANGKA Pembunuhan Ade Yunia Rizabani alias Icha (36), Christian Rudolf Tobing, disebut-sebut pernah menjadi pendeta muda di sebuah gereja. Hal ini diungkapkan oleh pimpinan Gereja Bethel Pembauran Kasih Allah Ministry (GBP KAM).
Terungkapnya sosok Rudolf Tobing sebagai seorang pendeta ini juga ramai diperbincangkan di media sosial. Di media sosial, Rudolf Tobing disebut-sebut merupakan pendeta muda di bawah Pendeta Gilbert Lumoindong.
Pendeta Gilbert Lumoindong kemudian angkat bicara mengenai hal ini. Gilbert menjelaskan, Rudolf Tobing memang sempat menjadi pemuda di gereja cabang Kelapa Gading beberapa tahun lalu, tetapi Gilbert tidak mengetahui jika Rudolf Tobing menjadi pendeta muda.
“(Tahun) 2009- 2012 yang bersangkutan sempat pemuda di gereja di cabang kami di Kelapa Gading, sejak 2012 saya tidak pernah lihat lagi di Gereja,” kata Gilbert, Jumat (21/10/2022).
Soal apakah benar Rudolf adalah pendeta, Gilbert tidak bisa memastikannya. Namun, Gilbert sempat ‘mengintip’ profil Rudolf di media sosial adalah seorang pendeta.
“Saya juga baru lihat di IG yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan adalah pendeta muda,” kata Gilbert.
BACA JUGA:Â Polisi Ungkap Senyuman Pendeta Muda yang Diduga Bunuh Perempuan dalam Troli
Pernah Jadi Pendeta Muda
Pimpinan Gereja Bethel Pembauran (GBP) Kasih Allah Ministry, Charles Ferddy mengakui Christian Rudolf Tobing pernah menjadi pendeta muda. Meski begitu, Charles mengatakan perbuatan Rudolf Tobing adalah perbuatan individu dan tidak ada kaitannya dengan gereja.
“Jadi di gereja itu ada tingkatan, ada namanya pendeta pembantu, ada namanya pendeta muda, baru pendeta penuh. Nah dia (Rudolf) ini pendeta muda,” kata pimpinan gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM) Charles Freddy, di Bogor, Jumat (21/10).
Namun, kata Charles, Christian Rudolf Tobing yang belum menjadi pendeta tetap ini sudah tidak beraktivitas di GBP Kasih Allah Ministry, Bogor. Charles juga menolak jika tindakan pembunuhan yang dilakukan Rudolf dikaitkan dengan gerejanya.
“Dan aktivitas dia, sejak tiga bulan terakhir tidak ada di sini, sejak tiga bulan terakhir sudah tidak beraktivitas di gereja ini. Jadi kegiatan-kegiatan di luar tidak berkaitan dengan gereja, itu tindakan tindakan individu, jadi apapun yang terjadi sama dia di luar, bukan tanggung jawab kami. Itu kan tindakan pribadi dia, jadi ini oknum,” tegas Charles.
Sosok Rudolf di Mata Pihak Gereja
Di mata Charles, Rudolf Tobing selama ini terlihat baik-baik saja. Pihak gereja tidak menyangka Rudolf menjadi pembunuh.
“Baik-baik saja. Tapi tergantung orang yang menilai, saya tidak bisa menyampaikan itu (bagaimana sosok tersangka),” ujar Charles, di Bogor, Jumat (21/10/2022).
Pembunuhan yang dilakukan oleh Rudolf Tobing membuat pimpinan gereja terkejut. Pimpinan gereja juga tidak pernah menyangka jika Rudolf Tobing melakukan pembunuhan.
“Kita sebagai orang yang mengenal dia sangat tidak menyangka, nggak terpikir kok dia bisa melakukan seperti itu. Saya tahu dari media sosial, saya terkejut kok ada berita seperti ini,” kata Charles, Bogor, Jumat (21/10/2022).
Bukan Lagi Seorang Pendeta
Charles menambahkan, Christian Rudolf Tobing mulai berstatus sebagai pendeta muda di GBP Kasih Allah Ministry sejak Maret 2022 lalu. Sejak itu, Rudolf mulai diberi waktu untuk berkhutbah sekitar sebulan sekali.
Namun kemudian, kata Charles, pendeta muda Rudolf sudah tidak berkhotbah di GBP Kasih Allah Ministry sejak Juli 2022. Charles mengaku tidak mengetahui alasannya.
“Kalau dia (Rudolf) itu khotbah pun sebulan sekali, bahkan dua bulan sekali, bukan pendeta tetap. Dia itu baru tiga kali (beri khutbah), jadi tugasnya itu (memberi khotbah) hanya sekali-kali. Jadi dia mulai jadi pendeta muda sejak Maret, sekarang baru tujuh bulan, kemudian tidak aktif tiga bulan, berarti kan beraktivitas disini hanya empat bulan,” ungkap Charles.
Latar Belakang Rudolf Tobing
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan Rudolf Tobing saat ini bekerja sebagai terapis bagi anak berkebutuhan khusus.
“Kerjaan tersangka ini sekarang adalah salah satu terapis untuk anak berkebutuhan khusus,” kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga menambahkan pelaku Rudolf memiliki riwayat pendidikan tinggi. Rudolf sempat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.
“Tersangka ini pernah sekolah setingkat SMA dan kuliah di Amerika. Tapi kuliah tidak selesai karena dideportasi,” ucap Panjiyoga.
Panji mengatakan, saat kuliah di Amerika Serikat, tersangka sempat bekerja sampingan. Nah, pada saat bekerja ini, Rudolf ketahuan melanggar visa. []
SUMBER: DETIK