Oleh: Irni Irhamnia, Bandung
SAAT ini pendidikan di Indonesia begitu melekat berbagai bentuk pendidikan yang berbasis kebebasan dengan orientasi materi/duniawi semata. Tidak heran dari sini, maka tumbuhlah pendidikan-pendidikan yang kering dari nilai-nilai agama, campur baur antara pelajar lelaki dan wanita, seragam yang menampakan aurat dan kurikulum-kurikulum yang tidak menyentuh ruhani begitu dominan dalam dunia pendidikan mereka.
Sekalipun ada sekolah berbasis Islam, tetapi konsep pemisahan antara agama dengan kehidupan duniawi (sekuler) masih sama dengan sekolah umum. Bahkan istilah guru adalah pendidik kini tidak berlaku, kebanyakan profesi guru hanya dijadikan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan semata. Tidak lagi terasa bahwa “guru adalah pendidik”. Sehingga wajar sistem sekuler saat ini hanya melahirkan generasi minim kualitas.
BACA JUGA: Arah Pendidikan Terbaik bagi Generasi
Padahal dalam Islam, pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membuat manusia mengerti tentang pentingnya penerapan syari’at Islam secara menyeluruh. Dimana pendidikan pertama bagi sang anak, yang dilakukan sejak masih dalam kandungan, ada di tangan Ibunya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dari Jubair bin Samurah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: sungguh bahwa seseorang mendidik anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah satu sha”. (H.R. Tirmidzi)
Dalam pendidikan Islam juga, segala sesuatu akan senantiasa menjadikan syari’at Islam sebagai satu-satunya tolak ukur keilmuan yang lain. Tanpa ada paksaan untuk menjadi “sesuatu” ataupun “menghasilkan sesuatu”. Segala kebaikan akhlaq, kecerdasan, tata krama, dan hal-hal baik lainnya akan menjadi buah dari sistem pendidikan Islam karena menyentuh pondasi dasarnya yakni aqidah.
BACA JUGA: Aku Telah Dididik oleh Tuhanku dengan Sebaik-baik Pendidikan
Hal ini bisa ditemukan di masa Imam Bukhori salah satunya. Pada usia 18 tahun, Bukhori sudah mampu menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah Watabiin padahal sejak lahir ia telah kehilangan penglihatannya. Bisakah generasi emas itu terlahir kembali?
Semua itu hanya akan terwujud jika nafas Islam dimasukkan ke dalam sistem pendidikan. Yang akan menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang senantiasa tunduk & patuh terhadap aturan Sang Pencipta, Allah azza wa jalla. Sehingga tidak menjadi pribadi yang materialistis dan komersil. Wallahu A’lam. []