YERUSALEM–Peneliti Al-Quds, Dr. Jamal Amr mengkhawatirkan bahaya besar yang mengancam Masjid Al-Aqsha dan niat buruk Israel yang terus berusaha mengambil alih situs suci umat Islam itu dengan berbagai cara.
Amr meminta negara-negara Arab dan Islam untuk mengatasi semua kontradiksi. Ia menyerukan Negara-negara Arab dan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI untuk mengadakan pertemuan darurat, merapatkan barisan dan membiarkan rakyat mendukung Al-Quds dan Al-Aqsha sebelum terlambat.
BACA JUGA:Â OCHA: Israel Hancurkan 9 Rumah Palestina dalam 2 Minggu
Dalam kaitan ini, pejuang perempuan Al-Aqsha di Al-Quds, Hanadi Al-Halawani mengkonfirmasikan, Zionis menggunakan alasan pandemi Corona untuk mengambil kendali Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua.
Dalam kajian bersama para mahasiswa Islam dari berbagai universitas Tepi Barat melalui perangkat Zoom untuk menghadapi rencana Zionis yang akan mengambil alih Al-Aqsha dan membaginya Halwani memperingatkan Zionis sangat mungkin melakukan ritual Talmud di dekat pintu-pintu Al-Aqsha, bahkan sangat mungkin bagi melakukan ritual ibadah di halaman dalam Al-Aqsha atau Wall Square.
Dia mengisyaratkan, para pemukim menggelar demonstrasi di sejumlah dinding Al-Aqsha. Mereka menuntut setiap hari diberi izin untuk masuk ke Al-Aqsha, terutama pada tanggal 29 Ramadhan dalam rangka merayakan apa yang disebut oleh mereka sebagai”hari unifikasi Al-Quds.”
BACA JUGA:Â Dewan Wakaf Islam Yerusalem: Masjid Al Aqsa Ditutup selama Ramadhan, Tarawih Ditiadakan
Pejuang Al-Quds ini menyerukan penolakan terhadap normalisasi dan boikot semua produk Zionis apapun bentuknya, baik perdagangan maupun kebudayaan.
Halawani memperingatkan tentang pentingnya peran para pemuda dalam mendukung Al-Aqsha, khususnya dalam gerakan penyadaran yang berkelanjutan tentang pentingnya membela masjid, dan menjaga perjuangannya tetap hidup di hati para pemuda Palestina dan pemuda umat Islam. []
SUMBER: PALINFO