JAKARTA—Peneliti Pusat Kajian DDII (Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), Ustadz Hadi Nur Ramadhan, jabarkan dua hal yang harus dipahami oleh aktivis dakwah.
Hal pertama yang harus dipahami adalah soal sejarah. Menurutnya, pejuang-pejuang dakwah khususnya pendakwah muda harus memahami sirah nabawiyah.
Ia menjelaskan, Ini dilakukan agar syiar Islam sesuai dengan koridor syariat. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah mempelajari SPUI (Sejarah Peradaban Umat Islam Indonesia).
BACA JUGA: Jauh-jauh Ingin Dakwahi Orang Lain, tapi Keluarga Malah Diacuhkan!
Hal ini dianggap penting, karena menurutnya, pergerakan Islam dalam pemerintahan masa presiden terdahulu kurang terdengar. Baru mulai bergaung pada masa pemerintahan B.J. Habibie ditandai dengan berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
“Saat B.J. Habibie menjadi presiden, pergerakan islam mulai aktif. ICMI lahir. Habibie menjadi presiden yang kebijakannya paling dekat dengan Islam sepanjang pemerintahan Republik Indonesia,” ujar Ustadz Hadi Nur Ramadhan kepada Islampos.com, dalam acara Tadabbur Leadership Series 18 “73 Tahun Indonesia, Islam di Mata 7 Presiden”, di AQL Center, Tebet, Jumat, (24/8/2018).
Berikutnya, aspek yang harus dipahami oleh pejuang dakwah adalah dunia intelijen. Dakwah yang disampaikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, dalam artian tetap waspada karena ada kemungkinan pelintiran kebencian atau hoax terlebih di era digital saat ini. []
REPORTER: RHIO