JAKARTA–Peneliti di Cina menyebutkan orang dengan golongan darah O disebut lebih resisten terinfeksi virus corona. Sedangkan orang dengan golongan darah A disebut lebih rentan terinfeksi virus corona.
Dilansir detikcom dari South China morning Post, tim peneliti mengambil sampel darah dari lebih 2 ribu pasien positif virus corona di Wuhan dan Shenzhen, Cina. Mereka membandingkan darah pasien terjangkit dengan warga yang sehat.
Mereka menemukan bahwa pasien golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
BACA JUGA:Â Dokter Afruz Eslami: Virus Corona Bisa Bunuh Jutaan Warga Iran
“Orang-orang dengan golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi dengan mengurangi risiko kemungkinan infeksi,” tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
Pasien golongan A yang terinfeksi virus corona juga perlu menerima pengawasan ketat dan perawatan insentif.
Sebaliknya, golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk penyakit menular dibandingkan dengan golongan darah non O.
Namun penelitian ini dikritik oleh Gao Yingdai. Dia adalah seorang peneliti dari Laboratorium Kunci Negara Hematologi Eksperimental di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
BACA JUGA:Â Virus Corona di Iran: 17 Ribu Terinfeksi, 1.135 Meninggal Dunia
Gao mengatakan sampel penelitian kurang banyak. Kini sudah ratusan ribu orang di dunia terinfeksi virus corona. Selain itu, penelitian itu tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut, seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.
Gao pun memberi saran untuk kamu yang bergolongan darah O. Golongan darah A pun turut diberi sarannya terkait virus corona.
“Jika kamu bergolongan darah A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti kamu akan terinfeksi 100 persen. Jika kamu bergolongan darah O yang disebut resisten corona, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang,” katanya. []