PARA peneliti dari National Institute of Anthropology and History (INAH) atau Institut Antropologi dan Sejarah Nasional berhasil menemukan pemukiman atau kota kuno suku Maya di situs arkeologi Calakmul, kota Campeche, Meksiko.
Permukiman Kota Kuno Suku Maya tersebut disebut-sebut memiliki fasilitas yang komplet, melansir Mirror UK.
Para peneliti berhasil menemukan pemukiman ini dengan menggunakan metode pencitraan laser. Teknologi yang digunakan bernama LiDAR (laser imaging, detection, and ranging).
BACA JUGA:Â Unik dan Menarik, Inilah 16 Fakta Piala Dunia Sepanjang Sejarah
Pemetaan udara kemudian dilakukan dengan jangkauan wilayah lebih dari 95 kilometer persegi dari area hutan. Pemetaan ini dilakukan oleh National Center for Airborne Laser Mapping (NCALM) atau Pusat Nasional untuk Pemetaan Laser Lintas Udara di Houston, Texas.
Selain itu, dalam pemetaan ini juga dilibatkan berbagai ahli dari bidang-bidang lain. Salah satunya yaitu ahli Aerotecnologia Digital SA de CV dari kota Pachuca, Hidalgo, Meksiko.
Berdasarkan penelitian dan pemetaan tersebut diketahui bahwa kota kuno suku Maya ini merupakan salah satu kota terbesar di Amerika pada 1.300 tahun lalu. Diperkirakan kota ini memiliki populasi 50.000 orang. Termasuk di dalamnya sebuah pusat pemerintahan yang berjarak 150 kilometer.
Menurut Dr Kathryn Reese-Taylor dan arkeolog Adriana Velazquez Morlet, penelitian ini menghasilkan fakta baru yang menunjukkan adanya kepadatan dan kompleksitas pemukiman yang ada di Calakmul.
“Kompleks perumahan besar ini dikelompokkan di sekitar banyak kuil, tempat suci, dan kemungkinan pasar, kepadatan arsitektur yang menempatkan Calakmul sebagai salah satu kota terbesar di Amerika, sekitar tahun 700 M,” katanya.
BACA JUGA:Â Fakta Menakjubkan Lebah: Bukti Keagungan Allah SWT
Penelitian terbaru dari pemukiman ini juga menunjukkan bahwa kota Calakmul kemungkinan besar bisa menampung populasi dalam jumlah yang sangat besar di masa kejayaannya.
“Besarnya modifikasi lanskap mungkin telah menyamai skala populasi perkotaan, karena semua lahan yang tersedia ditutupi dengan saluran air, teras, dinding dan bendungan, untuk memberikan ketahanan pangan maksimum dan air yang cukup untuk kehidupan penduduk kota,” lanjutnya.
Sebelum penemuan kota Calakmul, pada tahun 2018 penggunaan teknologi LiDAR juga berhasil membawa temuan suku Maya lainnya. Pada saat itu para peneliti berhasil menemukan rumah, bangunan-bangunan, sistem pertahanan, hingga piramida suku Maya di sebuah hutan lebat di wilayah Peten, Guatemala. []