BAGI Anda yang masih betah melajang patut berhati-hati. Pasalnya satu dari empat orang Australia dilaporkan hidup dalam kesepian, dengan dampak besar pada kesehatan fisik dan mental mereka, demikian hasil penelitian terkini.
Kesepian sangat berkaitan dengan kualitas hidup yang lebih buruk, kesejahteraan fisik yang lebih rendah dan ketidak-nyamanan sosial yang lebih besar, demikian temuan dari survei besar yang dilakukan oleh perhimpunan profesi Australian Psychological Society dan Swinburne University of Technology, yang disiarkan pada Jumat (9/11/2018).
BACA JUGA: Jangan Biarkan Orang Tua Kita Kesepian
Hampir 30 persen orang Australia tidak merasa menjadi bagian dari kelompok teman, sedangkan satu dari empat orang merasa mereka tidak memiliki banyak kesamaan dengan orang di sekeliling mereka, kata perhimpunan tersebut di dalam satu pernyataan.
Temuan itu, yang dirangkum dari survei atas lebih dari 1.600 orang Australia dan digadang-gadang sebagai yang paling lengkap, juga memperlihatkan bahwa hampir 55 persen warga merasa kurang ditemani “setidaknya kadang-kala”, dan jumlah orang dewasa muda paling banyak (62 persen) dibandingkan dengan orang yang berusia lanjut (46 persen).
BACA JUGA: Kesepian Itu Datang Ketika Kita Lupa Bahwa Allah Bersama Kita
Orang dengan tingkat kesepian paling tinggi mengalami lebih banyak gejala kesehatan fisik, termasuk susah tidur, sakit kepala, sakit perut, mual, demam dan infeksi, kata perhimpunan itu, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Mereka juga melaporkan tingkat yang lebih tinggi depresi, cemas, kesulitan sosial dan hilangnya keyakinan, katanya.
“Juga lebih sering, orang-orang tersebut dikelilingi teman. Tapi jika pertemanan ini tidak memenuhi kebutuhan seseorang, seperti merasa didukung atau terhubung, maka mereka masih tetap merasa kesepian sekalipun mereka sedang bersama teman mereka,” kata Dr. Michelle Lim dari universitas tersebut.
“Diperkuatnya hubungan yang ada dan dibangunnya keintiman penting,” tambah wanita ilmuwan itu. []
SUMBER: AKTUAL