HIDUP harus dijalani dengan penuh semangat dan berpikir positif dan menghindari sikap pesimis. Pasalnya, sikap pesimis ternyata tak hanya membuatmu selalu tidak percaya diri dan dipenuhi pikiran negatif. Sikap pesimis yang berlebihan bahkan bisa memicu masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, hingga berakhir dengan kematian.
Penelitian yang dilakukan Dr Mikko Pankalainen, seorang psikiater dari Rumah Sakit Paijat-Hame Central di Lahti, Finlandia menunjukkan hubungan yang kuat antara kasus kematian akibat jantung koroner dengan sikap pesimis yang dimiliki pengidap penyakit tersebut.
BACA JUGA: Beda Otak Manusia Optimis dengan Pesimis
“Sikap pesimis membuat seseorang rentan stres, sehingga cara-cara yang tidak sehat seperti makan tak teratur atau malas berolahraga menjadi sebab bersarangnya penyakit jantung dalam tubuh,” ujar Pankalainen.
Ia menyarankan agar seseorang tidak menumpuk sikap pesimis berlebihan. Menurut Pankalainen, terkadang sikap tidak percaya diri muncul dan hal itu menurutnya wajar pada kondisi tertentu. Namun, jika larut dalam kondisi itu dalam waktu lama akan membuat kesehatan tubuh menurun sebagai dampak dari stres.
BACA JUGA: Hidup Optimis, Bukan Pesimis
Menurutnya, sikap pesimis bisa diatasi menjadi sikap optimis dengan berbagai aktivitas postif yang bermanfaat serta bisa memicu kepercayaan diri. Memperluas pergaulan dan membuka diri terhadap lingkungan sosial bisa membantumumenumbuhkan sikap optimis dan membuang jauh-jauh sikap pesimis.
Penelitian lainnya mendapati perempuan lebih rentan terserang penyakit jantung koroner jika hidupnya dipenuhi dengan sikap pesimis. []
SUMBER: HALALLIFESTYLE