Oleh: Savitry “Icha” Khairunnisa
SUBHANALLAH, Allahu Akbar! Setelah musim panas yang sempurna dan awal musim gugur yang panas dan cerah, akhirnya negara-negara Eropa Utara mulai diguyur hujan selama beberapa hari belakangan.
Bersyukur sekali dengan kehadiran hujan ini; sungguh menyegarkan! Ada juga sedikit efek samping, yaitu si bocah harus rela dan puas berdiam di rumah selama libur musim gugurnya seminggu ini, karena di luar hujan badai mulai disertai dengan petir yang menggelegar. Sungguh saya jadi terkenang dengan hujan tropis di negeri tercinta. Bedanya, hujan di kampung yang kedua ini ditandai dengan terjun bebasnya temperatur (hingga bertahan di bawah 10 derajat celcius).
Qodarullah… Ternyata pengajian saban Jumat yang diadakan oleh muslimah PeDLN via skype membahas tentang hadits qudsi, yang salah satunya membahas tentang hujan.
Hujan sebagai nikmat-Nya, fadhilah-Nya, rahmat-Nya, dan karunia-Nya (HR Muttafaqun ‘alayhi).
Dalam pengajian tadi, kami semua diingatkan untuk selalu bersyukur dengan kehadiran hujan, karena hujan turun semata-mata sebagai salah satu tanda kebesaran Allah, SWT [meski kadangkala ia diturunkan sebagai bentuk kemurkaan Sang Maha Agung].
Syukuri hujan. Jangan pernah memakinya. Mengomeli hujan pun jangan, karena itu berarti kita “memprotes” ketentuan-Nya.
Tetaplah berbaik sangka pada Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Perbanyak berdoa di kala hujan turun, agar Ia menjadikannya sebagai rahmat dan bukan bencana. Dalam hadits riwayat Bukhari, Ahmad dan An-Nasa’i, diceritakan bahwa: Nabi saw ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’ (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat).”
Maka sunnah Rasul-lah yang sepatutnya kita ikuti, karena ia merupakan sumber hukum kedua dalam ajaran Islam setelah Alquran.
Yuk, jadikan turunnya hujan sebagai sumber kebahagiaan seperti halnya anak-anak yang riang gembira bermain bebas di bawah turunnya hujan.
Bayangkan betapa beruntungnya kita yang masih diberi kenikmatan betapa menyegarkannya udara ketika hujan turun ke bumi, sementara di belahan dunia lain banyak saudara kita yang merindukan hadirnya hujan di tengah teriknya mentari atau sesaknya kabut asap.
Dan jangan lupa… sempatkan untuk selalu berdoa agar hujan ini menjadi rahmat bagi semesta, aamiin… Wallaahu a’lam bishshawab. []