MALANG–Polisi menangkap pria bernama Sugeng sebagai terduga pelaku mutilasi di Malang, Jawa Timur. Salah satu petunjuk yang mengarah kepada tersangka yakni rajah atau tato di telapak kaki korban yang berjenis kelamin perempuan tersebut.
Masing-masing telapak kaki korban mutilasi di Malang memiliki rajah bertuliskan “Sugeng” dan “Wahyu yang Kami Terima dari Gereja Comboran”. Terungkap saat jasad diotopsi di kamar mayat RS Saiful Anwar Malang, Selasa malam (14/5/2019).
BACA JUGA: KBRI akan Temui Polisi Malaysia terkait Kasus 2 WNI Diduga jadi Korban Mutilasi
Sugeng (49), warga Polehan, Kota Malang ini jadi terduga pelaku mutilasi. Dia pula yang merajah kedua telapak kaki korban. Sugeng ditangkap Rabu siang di depan Persemayaman Jenasah Panca Budi di Jalan Martadinata, tak jauh dari kawasan Pasar Besar.
“Semua petunjuk mengarah ke Sugeng ini. Sekarang sedang pemeriksaan lanjutan ke terduga pelaku,” kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri di Malang, Rabu (15/5/2019).
Polisi menceritakan pengakuan Sugeng bahwa diirnya baru mengenal korban 9 hari lalu. Saat berjumpa di sekitar Kelenteng Eng An Kiong di Jalan Martadinta siang hari. Perempuan itu tidak menyebut nama, hanya mengaku berasal dari Maluku.
“Pengakuan pelaku, saat pertemuan itu perempuan tersebut mengaku sedang sakit,” ujar Asfuri.
Sugeng membawa perempuan itu ke lantai 2 bekas gedung Matahari di Pasar Besar siang itu juga. Masih pengakuan terduga pelaku ke polisi, sosok yang baru dikenalnya itu kemudian meninggal dunia sekitar pukul 17.00. Jasadnya ditinggal di bawah tangga.
Tiga hari kemudian, pelaku memutilasi jasad korban menggunakan sebuah gunting berukuran besar. Sekaligus merajah tulisan di kedua telapak kaki korban dengan alat sol sepatu dan tinta pulpen. Pengakuan pelaku, semua sesuai pesan perempuan itu sebelum meninggal.
“Serta mendengar ada bisikan. Itu keterangan pelaku ke kami, tapi masih harus didalami lagi,” ujar Asfuri.
BACA JUGA: Pengantin Pria Dibunuh dan Dimutilasi Sahabat di Hari Pernikahan, Berawal dari Candaan
Polisi membutuhkan serangkaian pemeriksaan lanjutan untuk mengungkap detail kasus ini. Melibatkan psikiater, memeriksa kondisi kejiwaan terduga pelaku.
Serta menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik dan otopsi jasad korban mutilasi di Malang ini. “Kami juga harus memastikan apa penyebab korban meninggal dunia sebelum dimutilasi oleh terduka pelaku,” tutur Asfuri. []
SUMBER: LIPUTAN6