MARYLAND— Sebanyak dua juta orang warga kota Seoul dan Tokyo diperkirakan akan tewas jika Korea Utara (Korut) benar-benar melancarkan serangan nuklirnya, Perkiraan itu belum termasuk sekitar 8 juta orang yang terluka.
Perkiraan dampak perang Korea itu menjadi kajian ilmiah kelompok 38 North, yakni situs tentang Korut yang dikelola Sekolah Tinggi Studi Internasional John Hopkins University di Maryland, Amerika Serikat (AS).
Hasil kajian analis itu menyebutkan konsekuensi potensial dari serangan nuklir yang diluncurkan oleh Korut terhadap negara tetangganya.
Penulis laporan tersebut, Michael J Zagurek Jr menekankan bahwa sejarah yang penuh dengan aktor rasional adalah terlalu salah perhitungan, terutama dalam situasi krisis. Uji coba nuklir atau rudal lain dapat memicu reaksi bermusuhan dari AS, yang akhirnya mendorong serangan nuklir dari rezim Korut.
Zagurek memberikan perkiraan tingkat jatuhnya korban mulai 20%, 50%, dan 80% akibat rudal yang menyerang sasaran mereka. Menurut perkiraan tertinggi, 2,1 juta orang akan terbunuh dan sekitar 7,7 juta lainnya terluka.
Dengan memperkirakan Pyongyang yang memiliki persenjataan 25 hulu ledak nuklir, Zagurek menghitung apa yang akan terjadi jika pemimpin Korut Kim Jong-un memutuskan untuk meluncurkan semua misil nuklir ke Seoul dan Tokyo, karena Jepang dan Korea Selatan (Korsel) dianggap sekutu utama AS.
Keberadaan sistem pertahanan rudal seperti THAAD, yang ditempatkan di Korsel, dan Aegis Ashore ABM, yang akan dipasang di Jepang, Zagurek mengatakan tidak semua dari 25 hulu ledak rudal nuklir Korut akan meledakkan target sasaran, demikian seperti dilansir dari NewsWeek. []