EKONOMI Israel kini terus mengalami perlambatan imbas dari wabah virus Corona, Covid-19. Hal ini terlihat dengan tingkat pengangguran mencapai 25 persen. Angka baru ini menandai peningkatan hampir delapan persen dalam waktu kurang dari sepekan, menjadikan jumlah orang Israel yang menganggur menjadi lebih dari satu juta untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu.
Layanan Ketenagakerjaan Nasional Israel mengatakan pada Rabu (1/4/2020) bahwa sebanyak 1.004.316 orang menganggur dan 35.668 orang terdaftar sebagai pengangguran selama dua hari terakhir. Menurut Jerusalem Post, 7.290 orang mengajukan tunjangan dalam waktu 14 jam, antara Rabu (1/4/2020) pukul 17:00 hingga pukul 07:00 Kamis (2/4/2020).
BACA JUGA: Benyamin Netanyahu Prediksi Corona di Israel Bisa Capai 1 Juta Kasus
Pengangguran di Israel mengalami peningkatan 527 persen yang mengejutkan, artinya hampir seperempat tenaga kerja Israel sekarang menganggur dibandingkan sebelum wabah Corona menyebar.
“Sayangnya, perkiraan kami telah terbukti benar dan mencapai satu juta pencari kerja pada bulan Maret,” kata Direktur Jenderal Layanan Ketenagakerjaan Israel Rami Garor seperti dikutip Times of Israel.
Garor menambahkan bahwa organisasinya bekerja untuk “menciptakan keadaan” agar tingkat pengangguran dapat diturunkan dan pasar kerja secara bertahap dapat dibuka kembali sebanyak mungkin.
Rencana penyelamatan ekonomi senilai 22,5 miliar USD telah diperkenalkan untuk membantu ekonomi agar bertahan dari pandemi yang telah menghancurkan ekonomi dan memaksa bank untuk mengambil tindakan nekat.
BACA JUGA: Terinfeksi Virus Corona atau Tidak, PM Israel Benyamin Netanyahu Jalani Tes
Melonjaknya pengangguran dan banyaknya bisnis yang tutup di tengah wabah Corona mendorong Bank Israel untuk membeli obligasi pemerintah senilai 13,4 miliar USD dalam upaya putus asa untuk mendukung perekonomian negara yang terus menurun.
Sebelum wabah virus, tingkat pengangguran Israel berada di angka 3,6 persen, yang merupakan salah satu yang terendah di OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan). []
SUMBER: MEMO