KETAHUILAH, pengaruh maksiat dalam kehidupan seorang Muslim.
Setiap manusia di muka bumi ini pasti tidak luput dari salah dan lupa. Itulah sebabnya, taka da manusia yang benar-benar suci. Setiap manusia memiliki dosa. Tetapi, kadar dosa beratnya dosa itulah yang membedakannya.
Tahukah Anda, dosa yang kita perbuat akan bisa membuat diri kita luar biasa? Apa hubungannya? Ya, diri kita akan terlihat luar biasa, jika melakukan amalan yang tidak bisa dilakukan oleh malaikat. Apakah itu? Yakni bertaubat dari dosa.
BACA JUGA: Kerap Dianggap Bernilai Pahala, Perbuatan Ini Ternyata Termasuk Maksiat
Beda halnya dengan malaikat, makhluk yang tercipta dari cahaya ini tidak pernah tersentuh setitik perbuatan dosa sedikit pun.
Hal ini membuat mereka tidak perlu melakukan taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apalagi sampai diiringi dengan tangisan seperti halnya manusia yang melakukan taubatan nasuha.
Makhluk suci ciptaan Allah ini merasa kagum ketika melihat seorang manusia yang bertaubat kepada Allah dan menyesali segala perbuatannya. Bahkan diiringi dengan tangisan penyesalan.
Ada sebuah riwayat yang memperumpakan taubatnya seorang hamba kembali ke jalan Allah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah bercerita kepada para sahabatnya tentang seseorang yang sedang dalam perjalanan membawa seekor kuda, dengan seluruh hartanya berupa emas, berlian, uang dan sebagainya yang diangkut di atas kudanya.
Dikarenakan ia merasa lelah, maka orang tersebut pun beristirahat di bawah pohon dan ia juga menambatkan kudanya di pohon.
BACA JUGA: Hukum Bersedekah setelah Berbuat Maksiat
Ketika terbangun sungguh terkejutnya ia karena kudanya sudah tidak ada. Maka ia pun mencari sampai kemana-mana namun tetap tidak ditemukan. Hingga akhirnya ia pasrah dan kembali istirahat di bawah pohon karena lelah mencari.
Ajaibnya ketika ia terbangun, kudanya kembali ada di depannya dengan semua harta tanpa ada satu pun yang hilang. Dan alangkah bahagianya orang tersebut.
Kemudian Rasulullah kembali berkata bahwa, “Allah jauh lebih bahagia dibandingkan orang itu, bila ada hamba-Nya yang telah lama jauh dari-Nya, meskipun banyak melakukan dosa namun ia kembali kepada-Nya dan bertaubat.” []