• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 25 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Pengaruh Teori Evolusi Darwin terhadap Komunisme (2-Habis)

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Foto: Paranoia Magazine

Foto: Paranoia Magazine

412
BAGIKAN

Oleh: Zaky Dafa

 

DARWIN mengakhiri keyakinan bahwa spesies binatang dan tumbuhan tidak berkaitan satu sama lain, kecuali secara kebetulan, dan bahwa mereka diciptakan oleh Tuhan, dan karenanya tidak mengalami perubahan. (Marshall Hall, Hitler, Lenin, Stalin, Mao et al: The Role of Darwinian Evolutionism in Their Lives, http://www.fixedearth.com/hlsm.html)

Menyusul kematian Lenin di tahun 1924, Stalin, yang dikenal luas sebagai diktator paling berdarah sepanjang sejarah dunia, menggantikannya menduduki jabatan pemimpin Partai Komunis. Selama 30 tahun masa pemerintahannya, apa yang dilakukan Stalin hanyalah pembuktian atas kekejaman sistem Komunisme.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Kebijakan penting Stalin yang pertama adalah mengambil alih lahan-lahan milik petani yang berjumlah 80% dari keseluruhan penduduk Rusia atas nama negara. Atas nama kebijakan pengambilalihan dan pengumpulan tanah ini, yang ditujukan untuk menghilangkan kepemilikan pribadi, semua hasil panen para petani Rusia dikumpulkan oleh aparat bersenjata. Akibat yang ditimbulkan adalah bencana kelaparan yang mengenaskan. Jutaan wanita, anak-anak dan orang tua yang tidak mampu mendapatkan apapun untuk dimakan, terpaksa menggeliat kelaparan hingga meninggal. Korban meninggal di Kaukasus saja mencapai 1 juta jiwa.

Selain karena kondisi kejiwaannya, yang paling berpengaruh hingga menjadikannya pembunuh yang demikian kejam adalah filsafat materialis yang ia yakini. Dalam perkataan Stalin sendiri, pijakan utama bagi filsafat ini adalah teori evolusi Darwin. Ia menjelaskan betapa pentingnya pemikiran Darwin:

Tiga hal yang kita lakukan agar tidak melecehkan akal para pelajar seminari kita. Kita harus mengajarkan mereka usia bumi, asal-usul bumi, dan ajaran-ajaran Darwin. (Kent Hovind, The False Religion of Evolution, http://www.royalse.com/scroll/evolve/ndxng.html)

Ketika Stalin masih memerintah rezim totaliternya, rezim Komunis lain yang menganggap Darwinisme sebagai landasan berpijak ilmiahnya didirikan di Cina. Komunis di bawah pimpinan Mao Tse Tung meraih kekuasaan pada tahun 1949 setelah perang sipil yang panjang. Mao mendirikan rezim penindas dan berdarah, persis seperti sekutunya Stalin, yang memberinya dukungan penuh. Hukuman mati dengan alasan politis yang tak terhitung jumlahnya terjadi di Cina. Di tahun-tahun berikutnya, kelompok pemuda militan Mao yang dikenal sebagai “Pasukan Pengawal Merah” menghempaskan negeri ini dalam tirani ketakutan.

Mao secara terbuka mengumumkan dasar filosofis dari sistem yang ia bangun dengan mengatakan: “Sosialisme Cina didirikan di atas Darwin dan teori evolusi.” (K. Mehnert, Kampf um Mao’s Erbe, Deutsche Verlags-Anstalt, 1977)

Selama abad ke-19, Barat menganggap Cina sebagai raksasa yang sedang tidur, terkungkung dan terjebak oleh tradisi kuno. Beberapa orang Eropa mengetahui betapa bersemangatnya kaum intelektual Cina dalam menangkap gagasan evolusi Darwin, dan melihat di dalamnya terdapat dorongan penuh harapan bagi kemajuan dan perubahan. Menurut penulis Cina Hu Shih (Living Philosophies, 1931), ketika buku Thomas Huxley Evolution and Ethics (Evolusi dan Etika) diterbitkan pada tahun 1898, buku tersebut segera dikagumi dan diterima oleh kalangan intelektual Cina. Orang-orang kaya mendanai penerbitan edisi berbahasa Cina dari buku tersebut agar dapat tersebar luas ke masyarakat. (Robert Milner, Encyclopedia of Evolution, 1990, hal. 81)

Bencana Kemanusiaan Akibat Ideologi Komunisme

Para teroris yang terpengaruh oleh pandangan materialis-Darwinis, sebagaimana binatang yang mereka yakini sebagai asal-usul mereka, pergi jauh ke gunung dan tinggal di gua-gua dalam keadaan yang memprihatinkan. Mereka dapat membunuh manusia tanpa perlu berpikir panjang, dan menghabisi nyawa bayi, orang tua dan orang tak berdosa. Tanpa memandang diri sendiri dan orang lain sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan ruh, akal, hati, dan pemahaman, mereka memperlakukan satu sama lain sebagaimana halnya binatang memperlakukan sesamanya. Penghancuran lusinan gereja dan masjid oleh Stalin hanyalah satu bentuk kebencian Komunis terhadap agama.

Dalam bukunya “The Long War Against God” (Perang Panjang Melawan Tuhan), Henry Morris menjelaskan kaitan tersebut sebagaimana berikut ini:

Meskipun secara ilmiah memiliki banyak kekurangan, sifat ilmiah yang dianggap ada pada evolusi telah biasa digunakan untuk membenarkan semua bentuk sistem beserta penerapannya yang anti-Tuhan. Yang paling berhasil, sejauh ini, tampaknya adalah komunisme, dan para pengikutnya di seluruh dunia telah terperdaya untuk berpikir bahwa komunisme pasti benar karena didasarkan pada ilmu evolusi. (Henry M. Morris, The Long War Against God, Baker Book House, 1989, hal. 57)

Permusuhan Komunisme dan Materialisme terhadap agama menjelma dalam berbagai bentuk kekerasan selama pemberontakan Bolshevik. Bangunan gereja dan masjid dihancurkan. Di antara yang tidak diakui keberadaannya dan tidak digolongkan dalam “masyarakat sosialis baru”, terutama adalah kaum agamawan. Meskipun kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat adalah agamis, mereka dipersulit untuk melaksanakan kewajiban agama mereka. Dalam rangka menjadikan Minggu, saat orang Kristiani pergi ke gereja, bukan sebagai hari suci, gagasan tentang hari libur bersama dihilangkan. Setiap orang bekerja selama 5 hari, tapi hari libur mingguan dapat diambil kapan saja. Kebijakan ini sengaja diberlakukan kaum komunis “untuk membantu usaha penghapusan agama”.

Marx dan Engels pada dasarnya menegaskan secara khusus bahwa revolusi akan selalu diwarnai kekerasan dan para pelaku revolusi harus menggunakan kekerasan melawan para penguasa, dan dalam beberapa hal mereka benar-benar menampakan dukungan terhadap terorisme. (Samuel T. Francis, The Soviet Strategy of Terror, The Heritage Foundation, 1981, hal. 46)

Pernyataan pendiri komunisme diatas sesuai dengan fakta lapangan. Berdasarkan perkiraan tidak resmi, memberikan kita gambaran tentang tingkat kejahatan ini: Uni Soviet 20 juta korban jiwa, Cina 65 juta korban jiwa, Vietnam 1 juta korban jiwa, Korea Utara 2 juta korban jiwa, Kamboja 2 juta korban jiwa, Eropa timur 1 juta korban jiwa, Amerika Latin 150.000 korban jiwa, Afrika 1,7 juta korban jiwa, Afghanistan 1,5 juta korban jiwa, Pergerakan Komunis dunia dan partai-partai Komunis yang tidak berkuasa sekitar 10,000 korban jiwa. Total mendekati 100 juta korban jiwa. (Stéphane Courtois, Nicolas Werth, Jean-Louis Panné, Andrzej Paczkowski, Karel Bartosek, Jean-Louis Margolin, The Black Book of Communism, Harvard University Press, 1999, hal. 4)

Epilog

Siapapun yang mencermati pembantaian, pembunuhan, dan penderitaan yang sengaja ditimpakan terhadap manusia oleh orang-orang Komunis, Nazi, atau Kolonialis, akan bertanya-tanya bagaimana para pendukung berbagai paham ini dapat menjauhkan diri mereka sendiri dari sifat-sifat yang umumnya ada dalam diri manusia.

Alasan satu-satunya dari kebiadaban dan penindasan yang dilakukan oleh para pemimpin ini adalah hilangnya agama dalam diri mereka dan ketiadaan rasa takut kepada Tuhan. Manusia yang takut kepada Tuhan dan memiliki keimanan yang mantap kepada hari akhir, sudah pasti tidak akan mampu melakukan segala bentuk penindasan, kejahatan, ketidakadilan, dan pembunuhan sebagaimana yang telah kami paparkan. Selain itu, betapapun ia dipengaruhi, seseorang yang beriman kepada Tuhan dan hari akhir tidak akan pernah terseret untuk mengikuti ideologi yang sedemikian menyesatkan.

Melihat sejarah kelam komunisme yang berlangsung satu abad silam, sudah seharusnya masyarakat khususnya di Indonesia mewaspadai berbagai aktivitas yang berbau ideologi komunis di tanah air dan tidak menganggap remeh gerakan sekecil apapun. Indonesia sendiri sudah pernah merasakan pengalaman pahit dengan kelicikan gerakan-gerakan komunis pra dan pasca kemerdekaan yang merenggut banyak sekali nyawa manusia. Kekalahan komunisme di Indonesia dan bertaubatnya para pengikut ideologi tersebut sepatutnya disyukuri oleh bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia jangan lagi kecolongan karena alih-alih sekadar menjadi tren segelintir anak muda, penyebaran simbol palu arit dan berbagai situs dan grup-grup yang mengusung komunisme di sosial media dibiarkan begitu saja tanpa antisipasi dan tindakan preventif yang berarti. Karena bisa jadi karena media-media seperti itulah akhirnya bangsa Indonesia lama kelamaan ‘lupa sejarah’ dengan tidak lagi menganggap komunisme sebagai ideologi berbahaya dan malah kembali mendukungnya sehingga sejarah kelam kita kembali terulang. WaLlahu A’lam. []

HABIS

Tags: DarwinKomunisTeori Evolusi
Share412SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pengaruh Teori Evolusi Darwin terhadap Komunisme (1)

Next Post

Negara Ini Dukung Papua Barat Merdeka dari Indonesia

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Diberi Ucapan Selamat oleh NonMuslim, Bagaimana Membalasnya?

Oleh Eneng Susanti
17 Juni 2020
0
hukum mengucapkan selamat natal, taqabbalallahu minna wa minkum, keutamaan silaturahmi, ucapan selamat hari raya idul fitri

Bagaimana cara membalas orang-orang nasrani atau non muslim secara umum jika mereka memberikan ucapan selamat pada hari raya kita atau...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Banjir Nabi Nuh, Seluruh Dunia Terendam Air?

Oleh Eva F Hasan
28 Juli 2019
0
Foto: 123RF.com

Mereka yang dimusnahkan adalah orang-orang yang sepenuhnya menolak pernyataan kerasulan Nuh dan berkeras menentang.

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.