PERNAHKAH Anda mendengar seorang pengemis memiliki uang yang banyak? Ternyata hal ini benar-benar terjadi. Hal itu terungkap saat Petugas Dinas Sosial, Jakarta Selatan menggelar razia gelandangan dan pengemis di kawasan Gandaria. Petugas menjaring seorang pengemis kaya bernama Muklis.
Dari dalam tas yang dibawa Muklis, petugas menemukan uang senilai Rp194,5 juta.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin mengatakan, uang tersebut terbagi dalam pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu dan Rp20 ribu.
BACA JUGA: Viral Kisah Driver Ojol Belikan Minuman untuk Pengemis di Pinggir Jalan
“Uangnya ditaruh di tas semuanya,” ujar Mursyudin, Jumat (29/11/2019).
Mursyidin mengatakan, Suku Dinas Jakarta Selatan tak sembarangan menangkap pengemis yang beroperasi di daerah. Petugas terlebih dahulu akan memantau pergerakan para pengemis.
“Kami tidak serta-merta menangkap, kami rekam bagaimana pengemis beraksi. Biasanya di depan bank, minimarket, dan tempat-tempat yang berpotensi orang-orang memberikan uang Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu,” ucap dia.
Dari pantauan petugas, Muklis diketahui selalu berangkat pukul 06.00 WIB dari rumahnya di Bukit Indah Ciputat, Tangerang. Muklis biasa mengemis di tempat-tempat strategis di Jakarta Selatan seperti Kebayoran Baru, dan Kebayoran Lama.
Dari uang yang didapatnya dari mengemis, Muklis kemudian menukarkan ke bank dengan jumlah Rp20 ribu, Rp50 ribu danRp100 ribu.
“Dari puluhan ribu menjadi ratusan ribu sehingga uang dia bagus-bagus,” kata dia.
Kepada petugas, Muklis mengaku memiliki target dapat mengumpulkan uang hingga Rp200 juta dari mengemis. Uang tersebut akan digunakan sebagai modal usaha dan membangun rumah di kampungnya, Jambi.
BACA JUGA: Polisi Kaget Temukan Ini di Rumah Pengemis yang Tewas Kecelakaan
“Uang dan pengemis ada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya. Duitnya nanti dikembalikan,” ujar dia.
Muklis rupanya bukan kali pertama terjaring petugas. Pada 2017, dia pernah diamankan petugas dan kedapatan membawa uang Rp82 juta.
“Yang pertama kami masukan ke panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, kemudian kami hubungi keluargannya. Setelah dibina, sanak keluarga menjemput ya dipulangkan. Singkat cerita mereka membuat pertanyaan tidak mengemis. Tapi nyatanya tidak demikian,” kata dia. []
SUMBER: LIPUTAN6