PALEMBANG—Hilman Krisna Mukti, 29, seorang pengemudi taksi daring di Palembang, melaporkan dugaan penistaan agama ke Polda Sumatera Selatan atas order fiktif dari akun pengguna aplikasi Gojek bernama ‘Nabi Muhammad SAW’.
Pesanan order fiktif dengan nama penumpang ‘Nabi Muhammad’ itu terjadi pada Ahad (21/1/2018), saat Hilman berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang pukul 10.30 WIB.
Akun ‘NabiMuhammadSAW’ itu meminta untuk dijemput di RS RK Charitas dan di antar ke Sembawa, Banyuasin dengan tarif Rp129 ribu. Hilman curiga ketika menerima pesanan tersebut.
“Namun tetap saya terima. Saat saya berusaha hubungi nomor telponnya, tidak dapat dihubungi,” ujar Hilman usai melapor di SPKT Polda Sumsel.
Hilman akhirnya memutuskan untuk menghubungi customer service Gojek guna memverifikasi nomor telepon konsumen yang mengatasnamakan nabi tersebut. Dari costumer service, Hilman mendapatkan penjelasan order tersebut fiktif.
“Akhirnya saya share ke grup sesama sopir taksi online, jadi kisruh dan bergejolak. Teman-teman akhirnya menyarankan untuk saya melaporkan kejadian ini ke polisi,” ujarnya.
Kejadian serupa ternyata tidak menimpa Hilman saja, salah satu pengemudi ojek online bernama Alfrin juga mengaku menerima order fiktif dari nama yang sama, dengan tujuan yang berbeda.
“Ternyata teman saya juga kena,” ujarnya.
Atas temuan order fiktif berbau SARA itu, Pembina DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan, Dedi mengatakan, sopir ojek online tersebut menerima order dari ‘NabiMuhammadSAW’ dengan tujuan Gereja Bethel Indonesia di Jalan MP Mangkunegara, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
“Order tersebut pun dinyatakan fiktif oleh costumer service Gojek. Setelah screenshotmenyebar luas dan jadi kisruh di media sosial Facebook, akhirnya kami memutuskan untuk melapor karena ini sudah masuk penodaan agama,” katanya.
Para ojek daring di Palembang berharap, kepolisian dapat mengusut tuntas pelaku penistaan agama ini karena dapat memengaruhi keharmonisan umat beragama di Palembang.
“Ini dugaannya sengaja membuat nama seperti itu dengan tujuan-tujuan yang juga menjurus kepada SARA. Kami minta polisi untuk usut tuntas,” ujarnya. []
Sumber: Viva