DALAM Al-Quran dan hadist ada banyak makna tentang fitnah, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan.
Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah. padahal Bahaya Berbohong Dan Hukumnya Dalam Islam sudah jelas termasuk Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari.
Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram.
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujarat : 12).
Diterangkan didalam buku 1001 Siksa kubur oleh Ust. Asan Sani ar Rafif, pengertian fitnah secara umum yaitu berita bohong atau desas-desus tentang seseorang karena ada maksud-maksud tertentu yang tidak baik dari pembuat fitnah terhadap sasaran fitnah.
Sehingga, sangat wajar jika Alquran menyebut fitnah lebih kejam serta dosanya lebih besar daripada pembunuhan, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 191 dan surat Al Baqarah ayat 217.
Lalu, selain ayat-ayat Alquran, sejumlah hadits juga membahas tentang fitnah dalam ajaran Islam. dikutip dari halaman Kumparan berikut hadist-hadist tersebut.
Hadist-hadist tentang Fitnah: manfaat bagi orang yang tidak melakukan fitnah
Dari al Miqdad bin al Aswad, Rasulullah bersabda:
عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ايْمُ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنِ إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنُ وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فَوَاهًا
“Orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah. Dan barangsiapa yang mendapat ujian lalu bersabar, maka alangkah bagusnya.” (HR. Abu Dawud).
BACA JUGA: 10 Manfaat Sedekah dalam Islam
Hadist-hadist tentang Fitnah: Hadits tentang fitnah Dajjal
Fitnah Dajjal artinya akan ada ujian berupa kehadiran dajjal yang diberikan kelebihan oleh Allah Azza wajala. Dajjal akan mengajak umat manusia kepada kekafiran. Jika tidak mengikuti kehendaknya, manusia akan mendapatkan ujian berat berupa kesusahan ataupun dibunuh.
Hadits tentang fitnah dajjal telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهُ لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّيَّةَ آدَمَ أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ نَبِيًّا إِلاَّ حَذَّرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ
“Tidak ada ujian di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam, yang lebih besar melebihi fitnah Dajjal. Dan sungguh, setiap Allah mengutus seorang nabi, pasti dia akan mengingatkan umatnya dari bahaya Dajjal.” (HR. Ibnu Majah).
BACA JUGA: 3 Golongan yang Tidak Mendapat Syafaat di Hari Kiamat
Hadist-hadist tentang Fitnah: Hadits tentang fitnah wanita dan harta dunia
Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki sifat rakus. Allah pun memberikan cobaan berupa wanita dan harta dunia. Dengan godaan harta dunia dan wanita, banyak manusia yang terjerumus pada kekafiran dan juga kelalaian akan kehidupan akhirat.
Sebagaimana hadits tentang fitnah wanita dan harta dunia yang telah diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Nasa’i, dan lainnya dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بْنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاء
“Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR Muslim, Ahmad, An Nasa’i).[]
SUMBER: KUMPARAN