PENGERTIAN jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar benarnya, tidak berbohong, atau mengatakan hal hal yang menyalahi apa yang terjadi fakta.
Dikutip dari Staim Bandung Dalam hal ini, tentunya kita harus memiliki pribadi yang jujur agar dapat dipercayai oleh rekan kita tersebut. Dalam hal agama, kejujuran merupakan sebuah akhlak terpuji yang tentunya akan mendapatkan ganjaran dari setiap perbuatannya.
Namun, Pengertian jujur yang seperti apa yang akan mendapatkan sebuah reward baik dari sesama manusia maupun dari sang pencipta. Maka, dengan ditulisnya artikel ini diharapkan dapat menjadi pencerahan agar kita menjadi pribadi yang memiliki akhlak yang disenangi tersebut, yaitu kejujuran. Seperti apa kejujuran itu, bagaimana kita berlaku jujur, dan apa manfaat dari kejujuran itu akan dijelaskan dalam artikel berikut ini:
Pengertian jujur: Definisi Jujur
Tabrani Rusyan mengatakan bahwa jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang berarti benar, dapat dipercaya. Itu berarti bahwa Pengertian jujur adalah kesesuaian dan kebenaran dari perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah sebuah upaya perbuatan untuk menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya baik ucapan, perbuatan dan tindakan Selain itu, Sawitri Supardi Sadarjoen mengatakan bahwa jujur merupakan sebuah kepribadian sifat yang ada pada diri seseorang.
Jujur ditunjukkan dengan perilaku dan perkataan tanpa menipu dan disembunyikan untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dan jujur merupakan sebuah energi positif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa jujur adalah sebuah perilaku positif yang apabila kita berkata dan berbuat sesuatu, keduanya selalu berkesinambungan. Tidak melakukan kecurangang- kecurangan itu juga merupakan bentuk kejujuran. Jujur menyebabkan kita menjadi orang yang dapat dipercaya.
Pengertian jujur: Ayat Al-Quran tentang Kejujuran
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al- Maidah: 8)
BACA JUGA: Berikut Ayat Al-Quran dan Hadist tentang Sifat Jujur
Keadilan adalah salah satu jalan untuk mendapat ridho Allah, dan menunjukkan bahwa kita adalah orang yang bertaqwa. Dengan berlaku adil, kita menghindarkan diri dari murka Allah. Setiap perbuatan tentu ada balasannya, termasuk berlaku adil. Jika seseorang meninggalkan keadilan makan balasan yang ia dapat di dunia adalah kehinaan dan kenistaan. Sedangkan balasan di akhirat adalah murka Allah.
Memberikan kesaksian yang adil adalah suatu bentuk kejujuran agar kita senantiasa mendapatkan ridho dari Allah SWT, berikut firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa orang yang beriman akan memenuhi perintah Allah untuk bertaqwa dan merasa takut kepadanya. Dan meninggalkan segala larangannya.
Termasuk larangan untuk tidak bersama-sama dengan orang munafik melakukan dosa yaitu dengan berdusta dan bersumpah untuk kedustaan itu.
Kebohongan itu hanya boleh dilakukan dalam 3 hal:
– Tipu daya dalam berperang (beradu strategi)
– Mendamaikan dua pihak yang bersengketa
– Seorang suami yang berbohong bertujuan untuk menyenangkan hati sang istri.
Sebagai orang yang beriman kita harus selalu taat terhadap perintah dan larangan Allah SWT. Dan Allah melarang kita untuk menjauhi perbuatan dusta agar kita tidak temasuk orang yang munafik.
Kita harus senantiasa jujur dalam hal apapun. Karena tidak jujur adalah perbuatan dosa.
BACA JUGA: Sifat Jujur dan 7 Keutamaannya dalam Islam
Dalam ayat ini yang dimaksud dengan kebenaran adalah agama Islam dan yang membawanya adalah Nabi Muhammad. Kaum mu’min yaitu orang yang mempercayai kebenaran. Dan orang- orang yang bertaqwa adalah Rosul dan semua kaum mu’min ini. Rosul dan kaum mu’min merupakan orang yang bertaqwa.
Dan salah satu ciri orang mu’min itu ialah mempercayai ajaran Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, dan berbuat kebenaran itu sendiri.
طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَعْرُوفٌ ۚ فَإِذَا عَزَمَ الْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُم
“Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.”( QS. Muhammad: 21) []
SUMBER: STAIM BANDUNG