TAKWA adalah seseorang yang taat kepada Allah Azz Wa Jalla atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan takwa kepada Allah jika dia belum menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah seperti yang dicontohkan Nabi shalallahu alaiahi wasallam.
Secara etimologi takwa berasal dari kata waqa – yaqi – wiqayah yang artinya menjaga diri, menghindari dan menjauhi. Sedangkan pengertian takwa secara terminologi, takwa adalah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa, mengutip percikaniman.org.
Takwa terulang dalam Alquran sebanyak 259 kali dengan makna yang cukup beragam, di antaranya: memelihara, menghindari, menjauhi, menutupi, dan menyembunyikan.
BACA JUGA: Bertakwalah Kamu Jika Ingin Dicintai Allah
Ibnu Qayyim berkata, “Hakikat takwa adalah menaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang melakukan perintah itu karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran terhadap janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang dilarang Allah dan takut terhadap ancaman-Nya.
Takwa dalam Alquran memiliki tiga makna yaitu:
1.Takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal ini seperti kalam-Nya yang artinya, “Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus bertakwa. (Al-Baqarah: 41)
2.Bermakna taat dan beribadah, sebagaimana kalamnya yang berarti, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah denan sebenar-benar takwa.” (Ali-Imran: 102)
Ibnu Abbas berkata, “Taatlah kepada Allah dengan sebenar-benar ketaatan.”
BACA JUGA: Bertakwalah Kamu di Mana Saja
Mujahid berkata “Takwa kepada Allah artinya, Allah harus ditaati dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.”
3.Dngan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat dari makna takwa, seain pertama dan kedua. Sbagaimana termaktub dalam irman-Nya; “Dan barangsapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah dan bertakwa, maka itulah orang-orang yang beruntung.” (An-Nur: 52) []
Sumber: Renungan Dahsyat untuk Muslimah. Nur Silaturohmah. Ziyad:Surakarta. 2015