JAKARTA–Virus Corona yang melanda Cina membuat sebagian besar penduduknya diharuskan memakai masker. Agar maskernya bisa digunakan kembali setelah dipakai, kebanyakan dari mereka pun merebusnya. Pasalnya, masker di negara tersebut menjadi semakin langka.
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, tidak menyarankan merebus masker karena bisa membuat pori-pori masker melebar dan membuatnya tidak berfungsi untuk menyaring kuman maupun virus.
BACA JUGA: Virus Corona Tak akan Menyebar di Iklim Tropis seperti Indonesia?
dr Diah menjelaskan, idealnya, penggunaan masker maksimal 6 jam. Atau paling tidak, jika bentuknya masih utuh, tidak basah, dan kondisinya cukup baik, masih bisa untuk dipakai. Tapi ia memperingatkan untuk tidak menyimpan masker agar bisa digunakan keesokan harinya.
“Sekarang gini, kan dia nyaring kuman dari depan, terus dibesokin, terus dipegang,” terangnya, Jumat (31/1/2020).
dr Diah menyebutkan beda halnya dengan masker N95 yang ia gunakan di rumah sakit. Terkadang masker tersebut masih bisa dipakai kembali, dengan cara menaruhnya di tempat khusus, dibungkus dengan bungkusan yang berpori agar tidak lembab, digantung dan tidak menyenggol bagian depannya, lalu jika ingin menggunakan dipegang dari talinya bukan di depannya.
BACA JUGA: MUI: Dampak Virus Corona Dapat Pengaruhi Perekonomian Global
Selain itu, ia juga mengingatkan untuk mencuci tangan selepas menyentuh masker, misal saat melepaskannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari virus atau kuman yang menempel tidak masuk ke dalam saluran pernapasan maupun pencernaan.
“Habis lepas masker cuci tangan. Kan dia nyaring di bagian depan, kan kita nyentuh bagian itu, terus kucek-kucek hidung, pegang makanan, virusnya malah jadi masuk,” tandasnya. []
SUMBER: DETIK