HAMZAH bin Abdul Muththalib adalah tokoh Quraisy, baik dari sisi rupa maupun perangainya. Ia adalah orang Quraisy yang paling perkasa, paling tangguh, paling pemberani, dan paling bersemangat. Ia juga merupakan paman Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Sekaligus saudara sesusunya.
Di masa-masa awal kenabian, Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam, menyebarkan dakwahnya secara diam-diam dan menjadikan rumah Al-Arqam bin Al-Arqam sebagai tempat berkumpul orang-orang beriman kepadanya. Hanya segelintir orang yang beriman saat itu. Kemudian Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah terang-terangan dan mengumumkan kerasulannya.
BACA JUGA: Sedih Melihat Pamannya Syahid, Surat Ini Tenangkan Rasulullah
Suatu hari Hamzah sedang berjalan di perbukitan Makkah untuk suatu urusan. Tiba-tiba seorang budak perempuan berlari menghampirinya. Budak perempuan tersebut mendengar dan menyaksikan perbuatan jahat dan perlakuan menyakitkan yang dilakukan Abu Jahal kepada Muhammad. Budak itu berkata kepada Hamzah, “Wahai Hamzah, engkau adalah pemuka Bani Hasyim, ayahmu adalah Abdul Muththalib, saudaramu adalah Abu Thalib, Muhammad adalah orang yang paling dekat serta lekat di hatimu. Muhammad telah mengalami perlakuan menyakitkan serta penganiayaan yang tidak pantas dan tidak layak diterima, bagaimana perasaanmu?”
“Celakalah kamu, apa yang kaukatakan itu? Siapa yang telah berani menyakitinya?” ucap Hamzah dengan marah.
“Abu Jahal. Perlakuannya yang menyakitkan kepada Muhammad telah menjadi buah bibir dan cerita orang-orang”.
Hamzah tercekat, amarahnya semakin bergolak dalam dadanya. Dalam keadaan dada yang penuh amarah, ia bergegas menemui Abu Jahal dan berkata, “Wahai Abu Jahal, kenapa kau sampai hati melukai dan menyakiti Muhammad, padahal kau tahu dia adalah putra saudaraku? Kenapa kau menyakitinya, padahal ia adalah saudaraku sesusuan?”
Abu Jahal menjawab, “Celakalah engkau. Tidakkah kautahu Muhamad telah mencaci maki Tuhan-tuhan kita, menghinakan pikiran kita, dan membuat-buat agama baru!”
BACA JUGA: Cinta Nabi? Simak Biografi Singkat Rasulullah Ini
“Hai Abu Jahal, camkan baik-baik kata-kataku ini! Sejak hari ini aku sungguh telah menganut agama Muhammad! Dan ingat, mulai hari ini jangan kau berani menyentuhnya!”
Kemudian Hamzah pergi menemui Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, langsung menjabat tangannya dan menyatakan keislamannya. Agama islam semakin kuat dengan kehadiran Hamzah. Ia selalu menyertai Rasulullah SAW, dalam setiap peperangan dan perjuangannya menyebarkan Islam.[]
Sumber: Buku Induk Kisah-Kisah Al-Qur’an/Ahmad Jadul Mawla & Abu Al-Fadhl Ibrahim/ Penerbit Zaman/2009