YOGYAKARTA—Kasus penghilangan simbol salib saat pemakaman satu tokoh umat Katolik di Paroki Pringgolayan Bantul DIY, mendadak menjadi viral di media sosial.
Menanggapi hal itu, Pengurus Gereja Santo Paulus Pringgolayan Romo Kristanto meminta umat Katolik tidak langusung percaya bahwa ada penistaan simbol agama.
Keluarga mendiang P Slamet Sugihardi sudah lama bermukim di dekat areal pemakaman milik desa, karena itu keluarga menghendaki pemakaman di tempat terdekat. Ahli waris menginginkan almarhum dimakamkan di pemakaman yang merupakan makan Muslim.
BACA JUGA: Tokoh Masyarakat Sebut Keluarga Ikhlas Nisan Salib Albertus Dipotong
Masyarakat Purbayan Kotagede tidak menolak, namun meminta agar keluarga tidak memakamkan almarhum dengan simbol agama di Tempat Pemakaman Umum milik Desa Jambon RT 53 RW 13 Kelurahan Purbayan, Kotagede Yogyakarta.
Dengan demikian, penanda makam, berbentuk tanda salib hanya membentuk seperti huruf ‘T’.
Bahkan menurut Simon Indra, sebagai petugas yang membawakan Salib, melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa dari awal dirinya sudah bertanya-tanya, apa boleh ada Salib di pemakaman muslim tersebut? Dan benar, ada seorang warga yang meminta lambang Salib tersebut dan Simon menyerahkannya.
“Tidak ada pemaksaan dan bahkan seluruh tetangga yang beragama Muslim turut membantu proses pemakaman tersebut,” ujar Simon.
BACA JUGA: Pintu Masjid Raya DKI Jakarta Berornamen Salib Hoax
Salah satu warga setempat, Mulyono, mengungkapkan, awalnya tidak ada persoalan. Namun entah mengapa, pemotongan Salib itu menjadi sorotan banyak pihak. Karena itulah, warga bersama sesepuh kampung, bersepakat dengan istri almarhum Slamet, yakni Maria Sutris Winarni, membuat surat pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa pihak keluarga besar telah ikhlas untuk menghilangkan simbol Kristiani atas saran pengurus makam.
Kemudian, untuk sembahyangan disepakati oleh umat Katolik karena almarhum adalah prodiakon (pemimpin umat yang ditunjuk uskup-red), maka dilaksanakan di Gereje Pringgolayan, tempat almarhum selama ini mengabdikan diri. []
SUMBER: BERITA SATU