MADINAH adalah kota yang makmur. Tempat Islam berkembang dengan pesat di masa Nabi Muhammad ﷺ. Bahkan, menjadi kota suci seperti halnya Mekah. Namun, tahukah Anda, siapa penghuni pertama Madinah?
Yatsrib atau Madinah merupakan kota yang menjadi tempat hijrah Rasulullah ﷺ setelah keluar dari Mekah. Seperti diketahui, kedatangan Rasulullah ﷺ di Madinah sangat disambut baik oleh penduduknya.
Berbeda dengan kota lainnya di Arab pada masa itu, dimana dakwah Nabi ditentang di berbagai tempat. Tetapi, di Madinah, ajaran Islam diterima dan disambut dengan hangat oleh penduduk Madinah.
BACA JUGA: Doa untuk Kota Mekkah dan Madinah
Terkait orang pertama yang mendiami Madinah, Yakhsyallah Mansur menjelaskan hal tersebut di dalam bukunya yang berjudul Ash-Shuffah. Dia mengatakan, ada lima pendapat ahli sejarah tentang orang yang pertama kali membangun dan mendiami Kota Yatsrib sekarang Madinah.
Di antara nama yang tertulis dalam sejarah itu adalah sebagai berikut:
- Yatsrib bin Ubail bin Iwadh bin Aram bin Sam bin Nuh as.
- Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlabil bin Aram bin Ubail bin Iwadh bin Aram bin Sam bin Nuh as.
- Bangsa Sha’i dan Falij yang kemudian diperangi oleh Nabi Daud as. karena banyak membuat kerusakan dan keonaran.
- Bani Haif, Bani Mathar, dan Bani al-Azraq yang mendiami sekitar kawasan Kota Madinah yang sekarang dikenal dengan Makhidh, Ghurab adh-Dhâilah, al-Qashshashin, dan gunung Uhud.
- Sebagian keturunan Bani Amaliq (bangsa Araba yang sudah punah) yang kemudian diperangi oleh Nabi Musa as karena berlaku sombong ketika diberi rezeki yang melimpah ruah oleh Allah dan diperpanjang umurnya. Konon umur mereka rata-rata mencapai 400 tahun.
“Dari lima pendapat di atas, yang paling kuat adalah pendapat pertama yang sumbernya berasal dari Abdullah bin Abbas,” kata Yakhsyallah Mansur.
Sedangkan, menurut Ibn Khaldun (1382-1406 M), yang pertama kali membangun Kota Madinah adalah Yatsrib bin Muhail salah seorang keturunan Amaaiq. Demikian awal kota Madinah disebut dengan Yatsrib.
BACA JUGA: Yahudi Madinah, Ini 2 Versi terkait Asal Usulnya
Demikian menurut Ibnu Katsir ketika menjelaskan firman Allah al-Ahzab ayat 13 yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, ‘Hai penduduk Yatsrib maka kembalilah kamu.’ Dan sebagian di antara mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, ‘Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga). Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanyalah hendak lari.”
Yatsrib merupkan salah satu kota utama di Hejaz sejak sebelum datangnya agama Islam di samping Taif dan Mekah. Dalam tulisan orang-orang Saba, Yatsrib disebut dengan YTHRB dan dalam tulisan Ptolemius (ditulis pada abad ke-2) disebut dengan Jathrippa.16 Stephen dari Bizantium (iaup pada pertengahan abad ke-4)juga menggunakan nama yang sama untuk kota ini.
Secara geografi, Kota Yatsrib terletak sekitar 510 km sebelah utara Mekah dan kondisi alamnya jauh lebih baik daripada Mekah. Di samping terletak di jalur rempah-rempah yang menghubungkan Yaman dan Suriah, kota ini merupakan sebuah oasis dalam arti yang sebenarnya.
Tanahnya sangat cocok untuk ditanami pohon kurma, sehingga kota ini menjadi salah satu pusat pertanian terkemuka di negeri Arab. Kota Yatsrib dikelilingi oleh bebatuan gunung berapi yang hitam.
BACA JUGA: Madinah Dinobatkan sebagai Kota Teraman bagi Turis Wanita
Empat penjuru yang paling penting adalah gunung berbatu Waqim di sebelah Timur dan gunung berbatu al-Wabrah di sebelah Barat. Tanah di daerah Waqim lebih subur dan penduduknya lebih padat dibanding daerah al-Wabrah.
Di sebelah Utara terdapat gunung Uhud dan gunung Asir di sebelah Barat Daya. Di Kota Yatsrib terdapat banyak lembah. Yang paling terkenal adalah lembah Bathan, Mudzainib, Mahzur, dan al-Aqiq. Lembah-lembah ini membentang dari Utara ke Selatan dan bertemu di muara di dekat sumur Rumat.
Penduduk Yatsrib terdiri dari penduduk asli yang berasal dari bangsa Arab keturunan Amaliq, dan para pendatang yang terdiri dari bangsa Yahudi dan bangsa Arab yang datang dari Yaman. []
Referensi: Ash-Shuffah/Karya: Yakhsyallah Mansur/Penerbit: Republika Penerbit/Tahun: 2015