GARUT–Polres Garut Jawa Barat mengaku masih mendalami kasus penyebaran selebaran yang berisi seruan untuk menciptakan perdamaian nasional maupun internasional. Orang yang diduga merupakan pembuat seruan tersebut bernama Hamdani yang beralamat di Kampung Saga, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut Jawa Barat.
Sejumlah tetangga mengetahui bahwa Hamdani merupakan pengikut Sensen Komara Bin Bakar Misbach Esa. Hal ini diketahui warga baik dari pengakuan langsung, maupun dari tata cara ibadah salat yang berbeda dengan penganut Islam yang sebenarnya.
BACA JUGA: Isu Petugas KPPS Meninggal Diracun, Moeldoko: Itu Isu Sesat dan Ngawur
“Ya di sini pada tahu kalau Hamdani pengikut Sensen, salatnya juga menghadap ke timur,” kata Asep, tetangga Hamdani, di Garut, Sabtu malam (15/6/2019).
Asep melanjutkan, awalnya Hamdani dan keluarganya tidak terbuka jika salatnya menghadap timur. Namun ketika Hamdani ikut shalat berjemaah, arah kiblatnya berbeda.
“Terkadang salat bersama tapi arahnya berbeda, saling membelakangi,” ungkap Asep.
Suatu saat para tetangga sempat marah, karena dinilai cara melaksanakan salat berbeda pada umumnya. Akhirnya warga menyampaikan protes kepada Hamdani karena tata cara salat yang dia lakukan tak lazim.
“Sejak saat itu, Hamdani sering salat di rumahnya,” ujar seorang tetangga Hamdani lainnya.
BACA JUGA: Dakwah Rasulullah Ubah Manusia Sesat Menjadi Umat Terbaik
Sebelumnya, tersebar selebaran yang berisi seruan untuk menjaga keamanan, hanya dalam selebaran tersebut tercantum Sensen Komara Bin Bakar Misbach Esa sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) Pusat. Selain itu juga muncul Jenderal Angkatan Udara NII berbintang empat bernama Abdul Rosid.
Selebaran tersebut mulai tersebar sejak Selasa 11 Juni 2019 melalui media sosial dan selebaran yang menyebar di mesjid-mesjid di sejumlah kecamatan di Garut Selatan. []
SUMBER: VIVA