TEL AVIV—Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, mengundurkan diri usai negaranya menyepakati gencatan senjata dengan pihak Palestina. Akibatnya, satu kelompok faksi sayap kanan Israel yang dipimpin Lieberman, menarik diri dari koalisi. Hal ini berpengaruh pada pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu.
Lieberman yang merupakan Ketua Partai sayap kanan, Yisrael Beitenu, Â mendesak pemerintahan Netanyahu segera menggelar pemilihan umum.
BACA JUGA: Lieberman: Israel Sudah Tak Punya Pilihan Lain
“Kita seharusnya sepakat segera menentukan tanggal untuk pemilihan umum,” kata Lieberman.
Dia menyatakan hal itu karena kecewa dengan keputusan Netanyahu yang melakukan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza, Palestina pada Selasa (13/11/2018).
Kendati demikian, sumber internal Partai Likud yang dipimpin Netanyahu menyatakan tidak mungkin menggelar pemilu saat ini. Sebab situasi sangat rawan.
“Tidak memungkinkan menggelar pemilu di mana kita sedang fokus terhadap keamanan seperti saat ini,” kata sumber di Partai Likud.
Sepeninggal Lieberman, jabatan menteri pertahanan sementara ini diampu oleh Netanyahu. Sebab, dia belum memutuskan pengganti Lieberman.
Partai Likud dikabarkan masih mencoba membujuk Partai Yisrael Beitenu dan anggota koalisi lainnya untuk meredakan keteganganpolitik di Israel. Namun, posisi menteri pertahanan ternyata juga diincar oleh Menteri Pendidikan Naftali Bennett yang merupakan pesaing Netanyahu. Dia bahkan mengancam akan hengkang dari koalisi jika Netanyahu tak memberikan jabatan tersebut kepadanya.
BACA JUGA: Lieberman Akui Kekuatan Militer Israel Melemah
Sementara itu, pengunduran diri Lieberman disambut gembira warga Palestina khususnya kelompok Hamas.
“Ini kemenangan politik bagi Gaza,” demikian pernyataan Hamas.
Dalam pertempuran yang terjadi sejak pekan lalu, tujuh pejuang Hamas di Jalur Gaza gugur akibat serangan Israel. Sekitar 160 bangunan yang dianggap sebagai target, termasuk kantor polisi Hamas dan stasiun televisi Al Aqsa TV hancur akibat serangan udara Israel. Seluruh sekolah di selatan Israel dan Jalur Gaza pun ditutup. []
SUMBER: AFP