DHAKA – Pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh mengaku pesimis bisa kembali ke kampung halaman mereka di Myanmar.
Meski saat ini sudah ada kesepakatan antara pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar mengenai pemulangan pengungsi.
Para pengungsi menyatakan, mereka tidak yakin pemerintah Myanmar akan menerima mereka kembali. Pasalnya, salah satu syarat dalam kesepakatan antara Bangladesh dan Myanmar adalah, Myanmar hanya akan menerima pengungsi Rohingya yang memiliki dokumen yang sah.
Mayoritas warga Rohingya yang tinggal di Rakhine tidak memiliki dokumen, bahkan Myanmar tidak mengakui sebagian besar dari warga Rohingya. Hal inilah yang membuat warga Rohingya pesimis bisa pulang ke kampung halaman mereka.
Seorang pengungsi bernama Abdullah mengatakan, mustahil bagi para pengungsi untuk menunjukan dokumen legalitas mereka, karena rumah-rumah para pengungsi telah dibakar saat mereka meninggalkan Rakhine.
“Semuanya terbakar, bahkan orang-orang dibakar,” kata Abdullah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (3/10/2017).
Seperti diketahui, menurut kesepakatan Myanmar dan Bangladesh, setiap pengungsi harus bisa menunjukan dokumen yang sah. Pihak yang berhak menentukan dokumen tersebut sah atau tidak adalah pemerintah Myanmar.[]