INDIA–Kesulitan tak membuat para pengungsi Rohingya untuk tidak saling menolong. Buktinya, para pemain sepak bola dari kamp pengungsi Rohingya di Delhi memberikan bantuan kepada korban banjir di negara bagian Kerala di India selatan.
Klub sepakbola Shine Star FC, yang terdiri dari mahasiswa dan pekerja harian, menyerahkan dana bantuan kepada korban banjir Kerala melalui Yayasan Kesejahteraan Manusia, yang telah terlibat dengan komunitas pengungsi selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: Myanmar Wajib Jalankan Rekomendasi PBB soal Krisis Rohingya
Para pemain sepak bola pengungsi Rohingya pergi dari rumah ke rumah di kamp dan mengumpulkan 40.000 rupee (563 USD) untuk para korban banjir Kerala.
Klub yang dibentuk pada 2015 ini, biasanya berpartisipasi dalam turnamen dengan tim pengungsi lain yang diadakan bekerja sama dengan badan pengungsi UNHCR.
Sedikitnya 445 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di negara bagian Kerala, India, menurut media setempat.
“Meskipun kamp kami berada di Delhi, kami menerima banyak bantuan dari Kerala. Cinta dan dukungan orang Kerala akan selalu ada dalam ingatan kita.
BACA JUGA: Muslim Rohingya: Saya Lebih Baik Mati daripada Pulang ke Myanmar
“Kami berdoa bagi mereka dan menyampaikan dukungan kami dengan bantuan apa pun yang bisa kami lakukan,” kata pelatih Rohingya Shine Star Football Club, Muhammed Shihad dalam siaran pers.
Dipicu oleh hujan lebat, banjir dan tanah longsor telah mempengaruhi 800.000 orang, sementara lebih dari 5.600 orang dipindahkan ke kamp-kamp bantuan.
Menekankan pentingnya kontribusi klub, CEO Yayasan Kesejahteraan Manusia Noufal PK mengatakan, “Berapa pun jumlah sumbangannya, pesan yang disampaikan Shine Star FC kepada dunia tidak ternilai harganya. Oleh karena itu, kontribusi ini sangat istimewa.”
Banjir dan tanah longsor baru-baru ini menyebabkan kerugian senilai USD3 miliar, menenggelamkan 130.000 rumah dan menghancurkan tanah.
Ribuan orang kehilangan tempat tinggal karena banjir.
Menurut badan pengungsi UNHCR, ada 17.500 pengungsi dan pencari suaka Rohingya terdaftar di India pada Juli 2018. []