GHANA–Salah satu ulama dari Aleppo, Suriah, Abdul Ghani Bandenjki pada 2011 melarikan diri dari negaranya, ke kamp perlindungan di Ghana saat pemukiman penduduk hancur akibat peperangan.
Sebelumnya pada 2006 silam, Abdul Ghani pernah mengunjungi Ghana saat diundang untuk berdakwah selama bulan suci Ramadhan.
Kala pertempuran di Suriah semakin bergejolak, lima tahun kemudian ia memutuskan untuk kembali ke negara Afrika Barat ini membawa istri dan keempat anak-anaknya.
Abdul menempuh perjalanan lebih dari 4.825 kilometer bersama rombongan pengungsi lainnya. “Ini adalah perjalanan terpanjang yang pernah saya lakukan,” ungkap Abdul.
BACA JUGA:
Lieberman: Jika Diganggu, Israel Siap Musnahkan Jet Suriah
Wakil PM Turki: Penyerangan Masjid Suriah adalah Kejahatan Perang
AS Siap Kirim 1000 Tentara ke Suriah
Selama berada di kamp pengungsian, Abdul mengajarkan ajaran keagamaan untuk anak-anak seperti cara membaca Al-Quran yang baik dan benar.
“Para pengungsi disini sulit mencari pekerjaan di Ghana, sehingga lebih baik saya beradaptasi dengan kondisi sekarang dengan mengajarkan anak-anak belajar Al-Quran,” kata Abdul, dilansir TimesColonist, Minggu (19/3/2017).
Selain mengajarkan ajaran Agama Islam, Abdul seringkali membawa anaknya ke sekolah darurat di kamp pengungsian.
Menurut anak Abdul, Mohammed (17), dirinya telah beradaptasi dengan cepat dengan kehidupan di pengungsian dan belajar keras di sekolah.
“Saya senang masih bisa belajar bahasa Inggris di sekolah sekitar lima bulan,” kata remaja itu.
Terkait nasibnya kini, Abdul hanya mengatakan, “Kami akan bersabar sampai Allah memberikan kita petunjuk dan pertolongan,” pungkasnya. []