JAKARTA—Pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba anas Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI), mendapatkan pelatihan Pencegahan, Pemberantasan, dan Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).
Forum Organisasi Kemasyarakat Anti Narkoba (FOKAN) salah satu lembaga yang memberikan pelatihan. Ketua Umum FOKAN Jefri Tambayong, mengatakan harus ada gerakan jihad anti narkoba, karena dampaknya sangat berbahaya.
BACA JUGA: MUI Dukung Program Penanggulangan Narkoba Berbasis Masjid
Menurutnya, orang sakit jiwa yang dirawat di RS Jiwa di Grogol, misalnya, itu karena dampak dari narkoba. Satu hari yang meninggal di Indonesia karena narkoba tercatat 40-70 orang perhari.
“Hal Ini, kata dia sangat berbahaya, karena di seluruh dunia tercatat 220 ribu pecandu. Dimana kalau di Indonesia hampir 20 ribu atau 10 persen narkoba ada di bangsa Indonesia,“ ujar Jefri di kantor MUI Pusat, Jakarta, Jumat (24/8/2018) sore.
Jefri mengungkapkan Indonesia sudah tergolong, nomor dua terbesar pecandu narkobanya. Sedangkan kata Jefri bandar narkobanya sekarang ini diperkirakan nomor satu di dunia, tahun lalu masih di bawah negara Meksiko dan Colombia.
“Tapi, sekarang Indonesia ambil alih,” ucapnya.
BACA JUGA: Gannas Annar Ajak MUI Dorong Penanggulangan Narkoba Berbasis Masjid
Dirinya mengigatkan kejadian ini tidak bisa ditanggulangi dengan main-main, bukan hanya dengan perang diskusi atau seminar, namun harus adanya gerakan.
“Seperti demo ke Jaksa Agung dan kita juga menunggu jilid tiga hukuman mati bagi gembong narkoba dilakukan. Karena saya ngenes ini urusan anak bangsa yang terpapar narkoba, pemerintah tidak bisa main-main. Kita semua harus bergerak demi anak bangsa dan NKRI,” tegasnya. []
REPORTER: RHIO