BAGAIMANA hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahap-tahap pembentukan hujan.
Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan baku” hujan naik ke udara. Kemudian terakumulasi menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.
BACA JUGA: Perhatikan 9 Hal Ini agar Kulit Anda Tetap Terawat di Musim Hujan
Tahap-tahap ini secara terperinci telah tertulis dalam Alquran berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka ketika hujan itu turun tentang hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. “(QS. Ar-Rum, (40): 48)
Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahap yang disebutkan dalam Alquran:
Tahap Pertama: “Allah, dialah yang mengirimkan angin …..”
Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini-yang kaya dengan garam-kemudian terbawa angin dan bergerak ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya. Yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “Jebakan Air”.
Tahap Kedua: “….. lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal …..”
Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.
Tahap Ketiga: “…. lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka ketika hujan itu turun.”
BACA JUGA: Musibah Banjir dan Berkah Hujan
Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Terlebih lagi, tahap-tahap tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Alquran lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini.
Selain itu, Alquran telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapkan. []