YOGYAKARTA–Terjadi kericuhan yang diduga melibatkan antara sekelompok orang yang memakai atribut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan pemuda Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (27/1/2019).
Dilaporkan kericuhan tersebut kemudian diselesaikan kedua belah pihak secara damai dan kekeluargaan.
Terkiat kronologi kejadian dan kabar terbaru dari kasus ini, Ustaz Salim A Filah memberikan klarifikasinya di halaman Facebook-nya. Berikut tulisan lengkap Ustaz Salim A Filah.
BACA JUGA: Ketua Takmir Sebut Masjid Jogokariyan Dilempari Batu oleh Massa Simpatisan Parpol
Klarifikasi Kejadian di Masjid JOGOKARIYAN
@salimafillah
Pada hari Ahad, 27 Januari 2019, Masjid Jogokariyan menyelenggarakan rangkaian acara Pemilihan Takmir Masjid Jogokariyan di antaranya adalah;
1. Jalan Sehat Warga Jogokariyan
2. Pembukaan Agenda Pencoblosan oleh Kapolresta dan Wakil Walikota Yogyakarta
3. Pemungutan Suara
4. Pengajian dan Pembagian Paket Santunan Sembako untuk 390 Keluarga Kurang Mampu
Seusai pembagian paket santunan sembako sekitar pukul 16.05 WIB, warga yang hendak pulang dikejutkan oleh aksi pelemparan ke arah Masjid dan jama’ah yang dilakukan konvoi massa PDIP sambil menggeber suara bising motornya, sehingga merusak prasasti nama Masjid dan tenda kegiatan. Alhamdulillah, terpasangnya tenda kegiatan di depan Masjid mengurangi kerusakan dan meminimalisasi timbulnya korban.
Merasa terpanggil karena jama’ah pengajian dan pembagian santunan banyak yang histeris, warga Jogokariyan kemudian keluar untuk menghalau konvoi massa PDIP sampai keluar kampung.
Demi menjaga kondusivitas, keamanan, dan ketenteraman Kota Yogyakarta khususnya dan secara Nasional pada umumnya; Takmir Masjid Jogokariyan dengan i’tikad baik bersegera menyambut inisiatif Mediasi dari Kapolsek Mantrijeron dan Danramil Mantrijeron, di Kantor Kecamatan Mantrijeron.
BACA JUGA: Masjid Jogokariyan Jelaskan soal Ricuh dengan Massa PDIP
I’tikad baik Takmir Masjid Jogokariyan tersebut, diwakili oleh Ketua Takmir H.M. Fanni Rahman, S.I.P membuahkan kesepakatan dengan Tokoh PDIP Kecamatan Mantrijeron, Junianto Budi Purnomo yang sebagaimana tertera dalam Surat Bermaterai di atas yang mana pihak konvoi PDIP diwakili Junianto Budi Purnomo meminta maaf kepada pihak Masjid Jogokariyan dan Pihak konvoi PDIP diwakili Junianto Budi Purnomo menyatakan sanggup mendatangkan Sdr. Kristiono alias Kelinci selaku provokator dan penggerak aksi penyerangan untuk meminta maaf kepada pihak Masjid Jogokariyan.
Demikian pernyataan Takmir Masjid Jogokariyan sejelas-jelasnya, sesuai dengan fakta dan hasil mediasi yang telah ditandatangani di atas materai dan disaksikan oleh Camat, Kapolsek, Danramil, dan Bawaslu Kecamatan Mantrijeron, dengan harapan agar keamanan, ketertiban, ketentraman, dan kerukunan selalu terjaga di wilayah Kota Yogyakarta dan secara nasional pada umumnya. []
SUMBER: FACEBOOK SALIM A FILLAH