PRESIDEN FIFA Gianni Infantino mengatakan pihak yang mengklaim ada penonton bayaran di Piala Dunia Qatar 2022 adalah rasis.
Awal pekan ini, penyelenggara ajang sepak bola dunia empat tahunan ini disebut membayar orang untuk berpura-pura menjadi penonton.
Ada video yang dibagikan ke media sosial yang menunjukkan sekelompok pria mengenakan warna dari banyak tim termasuk Inggris, Jerman, dan Argentina – tetapi tidak semua orang yakin bahwa mereka adalah pendukung beneran dari negaranya masing-masing.
BACA JUGA: Berapa Jumlah Muslim di Negara Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Penonton Bayaran di Piala Dunia Qatar 2022, Beredar di Medsos
Pengguna media sosial mencatat bahwa kelompok-kelompok pendukung ini membawa spanduk yang sangat mirip, dan menyatakan sebagai pendukung Inggris Qatar dan pendukung Jerman Qatar.
Komite Tertinggi, yang menyelenggarakan Piala Dunia, juga membantah klaim tersebut, dengan mengatakan kepada BBC: “Di berbagai tempat di seluruh dunia, penggemar memiliki tradisi yang berbeda, cara merayakan yang berbeda, dan sementara itu mungkin berbeda dengan apa yang biasa dilakukan orang di Eropa. atau Amerika Selatan, bukan berarti hasrat untuk sepak bola menjadi kurang autentik.”
Infantino sendiri dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang menyebut adanya penonton bayaran sebagai ‘sesuatu yang rasis’.
“Saya membaca bahwa orang-orang ini tidak terlihat seperti orang Inggris sehingga mereka tidak dapat bersorak untuk Inggris, mereka terlihat seperti orang India. Apaan sih? Bisakah seseorang yang berpenampilan seperti orang India tidak bersorak untuk Inggris, Spanyol, atau Jerman? Anda tahu apa itu? Itu artinya rasis, murni rasis,” tandasnya.
Penonton Bayaran di Piala Dunia Qatar 2022, Pernyataan Infantino
Selama pidatonya menjelang Piala Dunia, Infantino mengatakan bahwa para kritikus tidak berhak untuk ‘memberikan pelajaran moral kepada orang-orang’.
“Hari ini saya memiliki perasaan yang kuat. Hari ini saya merasa seperti orang Qatar, saya merasa seperti orang Arab, saya merasa seperti orang Afrika, saya merasa gay, saya merasa cacat, saya merasa sebagai seorang pekerja migran.
BACA JUGA: Mantan Presiden FIFA: Piala Dunia 2022 di Qatar Adalah Kesalahan
“Tentu saja saya bukan orang Qatar, saya bukan orang Arab, saya bukan orang Afrika, saya bukan gay, saya tidak cacat. Tapi saya merasa seperti itu, karena saya tahu apa artinya didiskriminasi, diintimidasi, sebagai orang asing di negara asing. Ketika masih kecil, saya diintimidasi – karena saya memiliki rambut merah dan bintik-bintik, ditambah saya orang Italia jadi bayangkan. Saya pergi ke kamar saya dan saya menangis.
“Saya bersimpati kepada FIFA dan staf Komite Tertinggi. Mereka ingin mewujudkannya di sini. Saya bangga memiliki tanda FIFA ini di jaket saya. Ini akan menjadi Piala Dunia terbaik yang pernah ada. Qatar sudah siap,” demikian Infantino. []
SUMBER: LABIBLE