IMAN memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa iman kehidupan manusia seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari. Orang yang tidak beriman hidupnya akan kacau tidak terarah. Dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang hakiki.
Untuk memperbaiki kehidupan manusia yang centang perenang dan hanya menggunakan hukum rimba, diturunkanlah oleh Allah aturan yang menjaga keutuhan manusia dan keberadaannya di muka bumi. Dengan aturan yang diberikan oleh Allah itu manusia mengetahui bahwa kehidupan itu mempunyai tujuan.
Ada akhir perjalanan kehidupan manusia di muka bumi. Semua amal perbuatan di dunia akan dihadapkan dengan pengadilan ilahi. Siapa yang baik amal perbuatan di dunia maka dia akan mendapat imbalan yang baik di akhirat. Siapa yang buruk amalnya di dunia imbalannya adalah neraka.
Agar manusia tidak terjerumus kepada kemaksiatan, perbuatan buruk maka iman akan mengontrol kehidupan manusia. Iman itu adalah cahaya yang menerangi hati, jiwa dan jantung manusia. Meteran hidup orang yang beriman selalu berada di daerah hijau. Jika dia berada dalam zona merah, iman akan mengembalikannya ke daerah hijau. Itulah posisi iman dalam kehidupan.
Dr. Muhammad Mahmud Abdul Qadir dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Rusydi Malik,dengan judul Biologi Iman mengatakan bahwa orang yang beriman itu tidak akan pernah terserang penyaki stroke, hipertensi, diabtes dan penyakit dalam lainnya. Karena penyebab penyakit itu adalah stres,kecemasan yang berlebihan, rasa takut, dan perasaan negatif lainnya.
Orang beriman tidak akan pernah merasa stres,takut,pesimis dan merasa cemas. Setiap kali perasaan cemas, stres, takut dan pesimis itu datang, iman akan mengembalikannya ke daerah netral. Manusia beriman selalu dilindungi oleh Allah dalam segala gerak-gerik,sikap dan tindak tanduknya.
Karena dia selalu berada dalam lindungan dan pertolongan Allah, maka tidak perlu cemas, takut, pesimis dan stres. Kalau ada kejadian menimpa hidup orang beriman yang tidak sesuai dengan kehendak dan keinginannya itu dikembalikan kepada Allah itu sudah merupakan takdirnya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh pengarang, ditinjau dari segi ilmu biologi,tindakan manusia itu diatur oleh hormon yang ada dalam tubuhnya. Fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh imannya. Komponis yang mampu menggubah lagu menurut yang diingininya adalah iman seseorang. Imanlah yang mampu mengatur hormon, selanjutnya membentuk gerak tingkah laku dan akhlak manusia.
Mungkin saja dalam kehidupan manusia yang beriman terjadi maslah yang berat, mungkin dapat musibah beruntun,atau dilanda kekukrangan materi. Tetapi kedekatammya dengan Allah, membuat dia bertwakkal dan sabar. Dengan sabar dan tawakal ini dia serahkan kepada Allah apa yang menimpanya.Ketenangan akan tiumbuh dalam dirinya.
Kalau Allah telah menurunkan ketenangan dalam hati,hati menjadi mantap,meteran hidup berada di daerah aman,segala kesulitan dapat diatasi. Simponi hidup berjalan harmonis. Keseimbangan hormon tetap netral,keserasian kimia tubuh berjalan dengan wajar. Segala perasaan sedih dan tekanan jiwa berganti dengan kesenangan dan kegembiraan. []