PALESTINA–Mohammed Alyan, bocah lelaki Palestina berusia empat tahun dari kota Issawiya di al-Quds telah mendatangi kantor polisi Israel sambil menenteng kantong plastik jajanannya setelah menerima surat pemanggilan dari polisi Israel pada 28 Juli silam.
Mungkin ini tidak masuk akal, aneh. Akan tetapi itulah faktanya. Peristiwa ini tampak lebih dekat sebagai imajinasi. Akan tetapi memang tidak aneh bila ini dilakukan oleh penjajah Israel, yang tidak pernah bisa menahan diri untuk melakukan kejahatan paling keji selama tujuh dekade pendudukan Israel di tanah Palestina.
BACA JUGA: Derita Mohammed Imad; Bocah Palestina Korban ‘Gas Aneh’ Israel
Pada Selasa (30/7/2019) pagi, puluhan warga al-Quds menemani Mohammed Rabia Alyan, bocah berusia 4,5 tahun dari kota Issawiya di pusat kota al-Quds ini pergi ke kantor polisi dan penjaga perbatasan Israel di Jalan Salahuddin di seberang tembok bersejarah al-Quds dari sisi gerbang Sahira.
Pasukan penjajah Israel menuduh bocah Palestina ini telah melempar batu ke sebuah kendaraan Israel saat pasukan penjajah Israel melakukan penyerbuan ke kota pada 22 Juli. Dia diburu pasukan penjajah Israel saat keluarganya berada di lokasi. Pasukan penjajah Israel meminta keluarganya agar menyerahkan dan membawanya ke kantor polisi pada Rabu (31/7/2019) untuk menjalani pemeriksaan. Saat itu, pasukan penjajah Israel langsung menyerahkan surat pemanggilan kepada keluarganya.
Komite Pemantau Kota Issawiya meminta warga al-Quds untuk berpartisipasi dalam mengawal bocah Palestina ini pergi ke pusat interogasi Israel di kota, di bawah liputan media, untuk mengekspos dan mengungkap tindakan keji dan pengecut pasukan penjajah Israel yang memburu anak-anak di bawah umur di kota al-Quds.
Warga al-Quds datang berbondong-bondong berkumpul di sekitar pintu masuk pusat interogasi Israel di kota al-Quds, di tengah-tengah keberadaan pasukan penjajah Israel secara massif, yang mencoba secara paksa membubarkan massa.
BACA JUGA: Ditabrak Jip Tentara Israel, Bocah Palestina Luka Parah
Menurut Pusat Informasi Wadi Hilwa, pasukan polisi Israel terpaksa membatalkan pemanggilan Alyan untuk menjalani pemeriksaan di kantor polisi Israel di jalan Salahuddin dan menginterogasi ayahnya, kemudian membebaskannya dengan ancaman menangkap Mohammed anaknya apabila kembali melakukan pelemparan batu.
Ayah Alyan selama pemeriksaan mengatakan, “Anak saya berusia 4 tahun tidak mengerti apa yang terjadi. Dia diburu seakan menjadi buron nomor satu negara.” Dia mengingatkan bahwa penyelidik mengancam akan mengambil putranya lagi, dan memperingatkannya agar tidak bermain di jalan dan ikut dalam melempar batu.
Dia menambahkan bahwa putranya “Bermain di jalan dengan anak-anak lain. Mereka semua berlari ketika pasukan penjajah Israel menyerbu jalan di mereka yang ada di sana. Dia berlari bersama mereka. Dia dituduh melempar batu. Dia diburu pasukan penjajah Israel yang berusaha menangkapnya. Kemudian mereka menyerahkan surat pemanggilan agar ayah dan anaknya menjalani pemeriksaan di pusat interogasi Israel. Saya langsung menghungi lewat telepon untuk memastikan pemeriksaan tersebut.” []
SUMBER: PALINFO