ISRAEL—Yahya Cholil Staquf akrab dipanggil Gus Yahya, Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU, menghadiri undangan American Jewish Committee (AJC) di Israel, Ahad (10/6/2018). Dalam kesempatan itu, Yahya mengklaim bahwa dirinya hadir di Israel untuk Palestina.
“Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka,” kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel, sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6/2018).
Yahya menjadi pembicara dalam diskusi yang dimoderatori oleh Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu sendiri dihadiri oleh 2.400 orang dan juga diisi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Yahya menegaskan PBNU berkomitmen menjaga perdamaian di tingkat internasional sesuai dengan semangat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan juga memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
Ketika ditanyai Rabi Rosen soal hubungan antara Islam dengan Yahudi, Yahya menjelaskan sentimen negatif masyarakat Islam terhadap Yahudi disebabkan oleh konflik Palestina-Israel. Juga disebabkan oleh kekurangpahaman mengenai konflik Palestina-Israel.
Yahya menwarkan langkah-langkah untuk mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pertama, Yahya mendorong adanya interpretasi baru terhadap hubungan antarumat beragama.
“Pertama, harus menemukan solusi baru terkait fungsi agama dalam kehidupan nyata. Kedua, harus ada interpretasi lebih antar-agama untuk membimbing umat agar tercipta harmonisasi antarumat beragama,” tutur Yahya.
ketiga, prinsip rahmah (kasih sayang) dalam agama Islam harus senantiasa diterapkan. Menurutnya, keadilan tercipta bila konsep rahmah diterapkan. []
Sumber: NU Online