ALLAH SWT telah menciptakan penyakit di dunia ini. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ujian bagi manusia. Dari situ, Allah akan mengetahui siapa hamba-Nya yang sabar dan tidak sabar. Dan tentunya, setiap penyakit yang Allah beri pasti ada obatnya. Hanya saja, manusia itu sendiri yang harus berusaha mencarinya.
Tahukah Anda, dari berbagai macam penyakit, ada satu penyakit yang selalu ada dari dulu hingga kini. Penyakit apa itu?
BACA JUGA: Gara-gara Dendam, Gadis Ini Disiram Asam
Penyakit yang menjangkiti umat manusia sejak dahulu hingga saat ini adalah dendam. Dendam merupakan penyakit jiwa yang paling sering diderita tanpa disadari oleh manusia. Ditandai dengan perasaan tidak senang atau sakit hati kepada orang lain.
Dalam sebuah hadisnya, Rasulullah mengingatkan, “Kelak akan menimpa umatku penyakit umat umat terdahulu, yaitu penyakit sombong, kufur nikmat, dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan, dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas),” (HR. Al-Hakim).
Perbedaan yang sering terjadi di antara manusia bisa jadi menimbulkan gesekan yang menyebabkan pertikaian atau konflik. Tidak jarang, bukan hanya luka fisik saja yang dialami, bahkan di antara mereka ada juga yang menyimpan rasa dendam.
Bahkan api dendam tersebut terus menyala hingga pertikaian tersebut usai. Mereka terus berfikir bagaimana cara melampiaskan atau membalas sakit hati yang dirasakan akibat dari pertikaian tersebut. Tidak jarang banyak manusia yang melakukan segala macam cara untuk melampiaskannya.
Sebenarnya, dendam merupakan salah satu sifat yang tidak boleh dilakukan di dalam Islam. Hal tersebut dikarenakan penyakit hati yang satu ini dapat merenggangkan tali silaturahmi. Bahkan orang yang masih menyimpan dendam tidak bisa dibukakan baginya pintu surga kecuali mereka sudah berdamai.
Rasulullah bersabda, “Pintu-pintu surga itu dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampunkanlah bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya itu ada rasa dendam, lalu dikatakanlah, ‘Nantikanlah dulu kedua orang ini sehingga keduanya berdamai kembali. Nantikanlah kedua orang ini sehingga keduanya berdamai kembali’,” (HR. Muslim).
Itulah yang menyebabkan manusia seharusnya senantiasa membersihakan hati mereka dari penyakit dendam ini. Selain merugikan diri sendiri dan orang lain juga akan menyebabkan mereka tertahan masuk ke dalam surga di akhirat kelak.
BACA JUGA: Tak Ada Dendam
Surga adalah “darussalam”, tempat yang aman, damai, sejahtera. Tidak ada dendam di hati para penghuninya. Seperti yang difirmankan Allah, “Dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran.’ Diserukan kepada mereka, ‘Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu karena apa yang telah kamu kerjakan’,” (QS. al-A’raf [7]: 43).
Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air (yang mengalir). (Allah berfirman), ‘Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman.’ Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka: mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan,” (QS. al-Hijr [15]: 45-47).
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa surga tidak layak dihuni oleh orang-orang yang memiliki rasa dendam di dalam hatinya. Penyakit umat dari zaman dulu hingga sekarang ini bukanlah karakter seorang muslim sejati. []