Oleh: Ayyuhanna Widowati, S. E. I.,
Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok
emakpeduligenerasi@gmail.com
BANYAK orang hidup di dunia merasa seolah-olah hendak bermukim selamanya dan tidak melakukan perjalanan lagi, mengapa demikian?
Jawabannya meskipun seorang itu Muslim dan sering mendengar ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits, namun ada sesuatu yang dapat menutupi akal serta menguasai kecerdasan akal dan kedewasaannya, yakni hawa nafsunya.
BACA JUGA: 10 Kunci Ketenangan Hati
Hawa nafsu secara pasti menyebabkan kalbu menjadi kacau balau, menjadikan seorang Muslim lebih mengutamakan alam dunia ketimbang alam akhirat.
Hawa nafsu juga menciptakan jarak antara dirinya dan keterikatannya dengan Allah serta mengakibatkan dirinya terjatuh ke dalam berbagai kemaksiatan dan kemungkaran.
Semua itu mendorong seseorang untuk mengejar kelezatan, kenikmatan dan kemaslahatan duniawi. Serta meninggalkan sesuatu yang mengantarkan pada kenikmatan akhirat yang abadi dan keridhaan Allah.
Inilah yang dinamakan cinta dunia. Hawa nafsu dan cinta dunia pun satu kesatuan. Keduanya berlawanan dengan rasa takut kepada Allah dan beramal demi bekal bagi kehidupan akhirat.
BACA JUGA: Kekenyangan Bisa Membutakan Hati
Sudah seharusnya seorang Muslim senantiasa berbuat kebaikan, karenanya hidup di dunia hanyalah sarana menuju akhirat. Dan di dunialah tempat kita beramal shalih menuju kehidupan kekal di akhirat. []