SEORANG muslim sering tidak sadar bahwa hatinya rusak. Maka perlu sekali seorang muslim mengetahui penyebab rusaknya hati.
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
“Sungguhnya rusaknya hati itu disebabkan enam hal yaitu, sengaja berbuat dosa dengan harapan kelak tobatnya diterima, mempunyai ilmu namun enggan mengamalkannya, beramal namun tidak ikhlas, tidak ridha dengan pemberian Allah dan mengubur jenazah namun enggan mengambil pelajaran dari kematian mereka.”
Inilah penjelasan dari enam penyebab rusaknya hati:
1. Penyebab Rusaknya Hati: Sengaja Berbuat Dosa dengan Harapan Kelak Tobatnya Diterima
Tidak ada yang tahu kapan Allah mencabut nyawa seorang muslim. Maka tidak ada pula yang dapat menjamin bahwa ada waktu tobat sebelum mati. Karena itu, janganlah melakukan dosa seakan punya banyak kesempatan di depan sana.
“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun” – (Imam Syafi’ie)
Seorang muslim harus taat kepada Allah tanpa kata “nanti” dan jangan sampai menyesal dikemudian hari.
2. Penyebab Rusaknya Hati: Mempunyai Ilmu, Namun Enggan Mengamalkannya
Hal ini sering sekali dilakukan oleh seorang muslim. Alhasil, ilmu tidak mengalir dan hanya membeku dalam benaknya.
Padahal setelah menuntut ilmu, seorang muslim memiliki dua tugas yaitu mengamalkannya dan mendakwahkannya. Jangan sampai ilmu dibiarkan menjadi sia-sia begitu saja.
Dan hakikat dari ilmu adalah sebagai petunjuk. Maka bila dibiarkan tanpa diamalkan, ilmu tersebut tidaklah berguna bagi diri sendiri dan sekitar. Bahkan akan membuat diri menjadi tenggelam dalam hal-hal yang Allah larang.
BACA JUGA: Inilah 5 Penawar Hati dalam Islam
3. Penyebab Rusaknya Hati: Beramal, Namun Tidak Ikhlas
Dalam beramal ada dua kunci yang tak boleh ditinggalkan yaitu niat karena Allah dan sesuai dengan tuntunan-Nya. Bila niat dalam beramal sudah salah, itu pastinya tidak akan membuahkan pahala.
Maka, hendaknya seorang muslim memurnikan niat dan ikhlas hanya karena Allah semata.
Imam Ahmad bin Hanbal selalu memanjatkan doa berikut,
“Wahai Dzat yang membimbing orang-orang bingung, tunjukkanlah aku ke jalan orang-orang yang benar dan masukkanlah aku ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang ikhlas dalam beramal.
4. Penyebab Rusaknya Hati: Memakan Rezeki Allah, Namun Tidak Mensyukurinya
Syukur di sini adalah dengan mensyukuri nikmat-nikmat Allah Ta’ala. Yaitu menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang diridhai-Nya.
Maha Baiknya Allah yang sudah memberikan nafas, makanan, pakaian, kehidupan dan masih banyak lagi. Sangat tidak tahu diri rasanya bila masih lalai dari perintah-Nya.
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).
BACA JUGA: Hati-Hati! Inilah 3 Penyebab Kerasnya Hati Seseorang
5. Penyebab Rusaknya Hati: Tidak Ridha dengan Pemberian Allah
Hendaknya seorang muslim menerima segala hal dan ketetapan yang Allah berikan kepadanya. Karena Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk setiap hamba.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang di bisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS. Qaf : 16).
Maka pemberian Allah tidaklah pernah keliru, itu semua pasti ada maksud dan hikmahnya. Yaitu agar seorang hamba lebih bersyukur, lebih sabar dan berbaik sangka kepada Allah.
6. Penyebab Rusaknya Hati: Mengubur Jenazah, Namun Enggan Mengambil Pelajaran dari Kematian Mereka
Kematian itu sangat mengejutkan, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk mengambil pelajaran dari setiap kematian.
Yaitu bahwa dunia hanyalah sementara, amal perbuatan akan dimintai tanggung jawabnya kelak dan jangan sampai seorang hamba menyia-nyiakan kehidupan ini dengan kemaksiatan.
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Siapa yang mendengar kematian seorang muslim, lalu dia mendoakannya dengan kebaikan maka Allah akan mencatat baginya pahala yang sama dengan orang yang menjenguknya semasa hidup dan mengantarkan jenazahnya (HR. ad-Daruquthni).
Maka kematian itu haruslah menjadi pelajaran yang sangat besar untuk setiap muslim. Yaitu untuk introspeksi diri pula.
Dan bayangkan pula bila Allah mencabut nyawa kita saat ini juga, apakah amal kebaikan kita sudah cukup untuk mengantarkan ke tempat yang paling indah di akhirat sana.
https://www.youtube.com/watch?v=3TiboTnVTPY
Itulah enam penyebab rusaknya hati, hendaknya setiap muslim berkaca pada diri masing-masing dan menjauhi penyebab-penyebab di atas.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berhati bersih dan selalu taat kepada segala perintah-Nya.
SUMBER: Nasha ‘ih al-‘ibad fi Bayani Alfahzi al-Munabbihat’ala Isti’dad Li Yaum al-Ma’ad | Oleh: Syekh Nawawi al-batani | Penerjemah: Fuad Saifudin Nur | WALIPUSTAKA | 2016