PENYEBAB suami cepat selesai atau mengalami ejakulasi dini saat jima atau berhubungan intim bisa bervariasi dan melibatkan faktor fisik, psikologis, atau kombinasi keduanya.
Berikut adalah beberapa penyebab umum:
1. Faktor Psikologis
Kecemasan atau stres: Ketegangan emosional, termasuk tekanan kerja, kecemasan akan performa, atau masalah hubungan, dapat memicu ejakulasi dini.
Kurangnya pengalaman: Ketidaknyamanan atau kurangnya pengalaman dalam hubungan seksual dapat menyebabkan kontrol yang kurang baik.
Depresi: Kondisi psikologis seperti depresi dapat memengaruhi kemampuan seseorang mengontrol ejakulasi.
BACA JUGA:Â Â Ini Sebabnya kenapa Jima Suami Istri jadi Ibadah dalam Islam
2. Faktor Fisik
Gangguan hormonal: Ketidakseimbangan hormon tertentu seperti serotonin dapat memengaruhi waktu ejakulasi.
Sensitivitas tinggi: Beberapa pria memiliki sensitivitas berlebih pada area genital, sehingga ejakulasi terjadi lebih cepat.
Masalah kesehatan: Kondisi seperti prostatitis (radang prostat) atau disfungsi ereksi dapat memengaruhi kontrol ejakulasi.
3. Kurang Komunikasi
Ketidakcocokan ritme dengan pasangan atau kurangnya komunikasi dapat memengaruhi performa seksual.
4. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi dini juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau diwariskan dalam keluarga.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi ejakulasi dini, langkah berikut dapat membantu:
Latihan teknik kontrol: Teknik seperti start-stop atau squeeze membantu meningkatkan kendali.
Konsultasi dokter: Konsultasi dengan spesialis urologi atau seksolog dapat membantu menemukan penyebab spesifik dan solusi.
BACA JUGA:Â Â Jika Jima Ketika Istri Haid, Ini Penyakit yang Bisa Diderita Laki-laki!
Terapi pasangan: Terapi bersama pasangan dapat membantu memperbaiki komunikasi dan kepuasan seksual.
Pengobatan medis: Krim anestesi, pil, atau terapi hormon dapat diresepkan bila diperlukan.
Relaksasi dan olahraga: Teknik relaksasi seperti yoga atau olahraga teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jika kondisi ini terus berlanjut dan mengganggu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau terapis seksual untuk mendapatkan penanganan yang tepat. []