IMAM Sahl bin Abdullah al-Tustari menjelaskna bahwasanya ikhlas merupakan sesuatu yang paling sukar bagi jiwa. Sebab nafsu tidak pernah menyediakan tempat untuknya.
Oleh karena itu ada beberapa penyebab sulitnya berbuat ikhlas. Salah satunya dengan nafsu, karena nafsu selalu dilatih oleh syetan.
Jika di dalam jiwa manusia sudah di kuasai oleh nafsu, maka ia akan mengalahkan akal sehatnya hingga membutakan mata hatinya.
Ikhlas adalah sesuatu yang mudah untuk diucapkan, gampang untuk ditulis, sederhana untuk dibicarakan, namun sangat berat untuk dikerjakan.
Karena, Ikhlas merupakan satu diantara dua kunci diterimanya amal selain meneladani Raulullah ﷺ. Maka dari itu syetan akan terus berusaha menghasut dan menguasai nafsu seseorang agar ia sulit untuk berbuat ikhlas.
Ikhlas telah dijelaskan dalam Alquran, bahwasanya beramal hanya karena Allah SWT seraya memurnikan ibadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Ikhlas juga disebutkan dalam sebuah hadits,
“Beramal karena Allah SWT dan Rasulullah ﷺ. Jika berhasil, balasanya surga. Dan andai itu menyimpang, maka balasanya hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Entah harta, kedudukan, wanita atau apapun selain Allah SWT dan Rasul-Nya yang mulia.”
Dalam hal ini, Al-Imam Ibnu Qudama menjelaskan, ada tigapenyebab sulitnya berbuat ikhlas:
BACA JUGA: 3 Tingkatan Ikhlas Menurut Syeikh Nawawi Al Bantani
1 Penyebab Sulitnya Berbuat Ikhlas: Manusia Senang Dipuji
Diantara penyebab sulitnya berbuat ikhlas, salah satunya manusia merupakan makhluk Allah SWT yang mempunyai sifat senang dipuji.
Pujian merupakan salah satu perkara yang paling disenangi oleh setiap manusia. Namun, pada dasarnya dibalik pujian itu sendiri dapat menjerumuskan seseorang kedalam suatu perbuatan yang tercela.
Manusia ketika berbuat amal kebaikan dan ia senang mendapat pujian-pujian dari orang lain, maka untuk berbuat ikhlas akan terasa sulit baginya. Justru bahkan akan mendekatkan ia pada perbuatan yang tercela yaitu riya.
Riya merupakan suatu perbuatan manusia yang selalu memperlihatkan amal kebaikannya dihadapan orang lain, semata-mata agar mendapatkan pujian dari orang-orang yang melihatnya.
Selain sifat riya ada juga sifat sum’ah, sifat ini merupakan perkara yang tercela juga.
Sum’ah merupakan perbuatan seseorang yang selalu memperdengarkan amal kebaikannya kepada orang lain.
Agar mereka semua tahu bahwa ia telah melakukan sebuah amal ibadah, semata-mata supaya ia mendapat pujian dari orang yang mendengarnya.
Hal inilah yang membuat manusia merasa sulit untuk melakukan perbuatan kebaikannya secara ikhlas, karena manusia memiliki sifat yang senang dipuji.
2 Penyebab Sulitnya Berbuat Ikhlas: Tamak atau Serakah
Penyebab sulitnya berbuat ikhlas yang kedua, karena manusia pada tabiatnya itu serakah atau tamak terhadap kehidupan dunia.
Allah SWT, telah berfirman:
“Dan kalian cinta sekali dengan harta dunia dengan kecintaan yang luar biasa” (QS. Al-Fajr: 20)
BACA JUGA: 9 Kisah Kekuatan Ikhlas
Nabi ﷺ juga bersabda:
“Kalau seorang anak Adam memiliki emas sebanyak sebuah lembah, dia akan mencari lembah emas yang ke dua, dan kalua dia punya lembah emas yang ke dua, dia akan cari lembah emas yang ketiga, lalu kapan ini akan berakhir?, Nabi ﷺ mengatakan: dan tidak ada yang mengisi perut anak Adam sampai penuh kecuali tanah.”
Maksunya, manusia akan terus mengikuti trand kehidupan dunia sampai ia mati. Hal ini yang bisa menyelewengkan kita kepada ketidak ikhlasan.
Jika seseorang mengerjakan amal kebaikan dengan mengharapkan dunia ataupun sebuah jabatan, maka akan merasa, susah untuk ikhlas dalam mengerjakanya.
3 Penyebab Sulitnya Berbuat Ikhlas: Manusia Tidak Suka Dicela
Penyebab Sulitnya Berbuat Ikhlas yang terakhir, menurut Ibnu Qudama, karena pada tabiatnya manusia tidak suka dicela.
Seperti pada point pertama bahwa manusia itu sangat senang dipuji oleh orang lain karena perbuatan amalnya, maka manusia juga tidak suka dicela oleh orang lain.
Manusia akan terus berusaha apa saja agar tidak selalu dicela oleh orang lain, termasuk dalam hal kebaikan. Ia akan berusaha terus melakukanya agar tidak mendapatkan celaan melainkan agar mendapatkan pujian.
Dalam hal ini, akhirnya manusia melakukan suatu amal kebaikan bukan karena Allah SWT melainkan agar tidak dicela dan supaya mendapatkan sebuah pujian dari orang lain.
Itulah tiga hal penyebab sulitnya berbuat ikhlas pada diri seseorang. Jika kita berhasil menghilangkan tiga penyakit ini, maka insya Allah kita akan mendapatkan keikhlasan dalam melakukan segala hal kebaikan. []
SUMBER: DALAMISLAM.COM